Mohon tunggu...
Money

Eksistensi Sistem Ekonomi Islam Vs Sistem Ekonomi Kapitalisme

6 Juni 2018   17:59 Diperbarui: 7 Juni 2018   10:19 2115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sistem ekonomi islam dan sistem ekonomi kapitalisme jelas merupakan dua sistem ekonomi yang sangat berbeda. Di zaman sekarang, sektor perekonomian kita dikuasai oleh paham kapitalis dengan anggapan bahwa dengan sistem kapitalis saja roda kehidupan manusia dapat teratasi dengan baik.  Padahal sistem ekonomi syariahlah yang seharusnya mendapat kursi paling tinggi pada saat menghadapi krisis yang melanda negeri.

Sebelum membahas terlalu jauh, pertama kita harus mengetahui apa itu sistem ekonomi kapitalisme ? Sistem ekonomi kapitalisme pada hakikatnya merupakan segala aturan kehidupan masyarakat, termasuk di bidang ekonomi, tidaklah diambil dari agama tetapi sepenuhnya diserahkan kepada manusia, apa yang dipandang memberikan manfaat.

Seperti halnya dalam hukum rimba, siapa yang paling kuat, maka dialah yang berkuasa. Begitu pula dengan sistem kapitalisme, siapa yang memiliki modal paling banyak maka ia yang dapat menguasai pasar ekonomi tanpa mempedulikan halal atau haram, yang penting mendapat kepuasan pribadi, dan belum tentu memperhatikan kesejahteraan rakyat.

Dengan ekonomi kapitalis, ada saja kelemahan yang dapat ditemui, diantaranya:

  1. Distribusi sumber daya tidak merata
  2. Karena adanya kebebasan yang diberikan untuk pelaku ekonomi, maka terjadi eksploitasi sumber daya yang berlebihan
  3. Hanya memaksimalkan profit pribadi
  4. Krisis moral, kapitalisme telah mengajar masyarakat untuk mempersempit komunikasi dan interaksi antar sesama individu
  5. Materialistis dan menghilangkan nilai-nilai sosial
  6. Mengesampingkan kesejahteraan .

Untuk itu, perlu adanya pemahaman mengenai sistem ekonomi syariah yang jelas sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis. Ekonomi syariah sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya secara ekstrim.

Ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta kegiatan ekonomi yang boleh dan tidak boleh di transaksikan. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.

Sistem ekonomi Islam selalu memprioritaskan peningkatan keimanan pelaku ekonominya yang didasarkan atas sumber Islam, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah dimana sistem ekonomi Islam dapat diterapkan di negara mana saja.

Prinsip Dasar Ekonomi Islam:

  1.  Kebebasan individu, bagaimana manusia mengoptimalkan potensinya dalam mengelolah sumber daya dan pemenuhan kebutuhan dengan tidak berlebihan, seperti firman Allah dalam surah ar-Ra'd (13) ayat 11: "sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum, hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka"
  2. Hak terhadap harta, Islam mengakui hak individu terhadap harta yang diperoleh sesuai dengan syariat Islam . Q.S. al-Baqarah ayat 29: "Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu"
  3. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar,  mengutamakan keadilan
  4. Jaminan sosial, setiap individu memiliki hak hidup dan berhak memenuhi kebutuhannya masing-masing.
  5. Distribusi kekayaan harus merata
  6. Larangan menumpuk kekayaan, dijelaskan dalam surah al-khumazah ayat 1-4: "celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela yang mengumpulkan harga dan menghitung-hitungkannya. Dia mengira bahwa hartanya dapat mengekalkannya.
  7. Mengutamakan kesejahteraan sosial masyarakat .

Ekonomi Syariah yang Berkompetensi dengan Ekonomi Kapitalisme

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem ekonomi kapitalisme hanya mengutamakan kesejahteraan individu dengan mengeksploitasi sumber daya yang ada tanpa batas. Dan tidak terjadi persaingan sempurna dalam pasar, sementara dalam sistem ekonomi Islam mengutamakan konsep kemaslahatan dan keadilan. Pendistribusian sumber daya yang merata kepada setiap anggota masyarakat yang berlandaskan AlQur'an dan Sunnah.

Perolehan keuntungan yang diterapkan oleh sistem ekonomi Islam yaitu prinsip murabahah dengan tidak mengambil keuntungan diatas 50%, dan sangat menolak riba , seperti dalam Qur'an Surah Al-Imran ayat 130 :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun