Mohon tunggu...
Biso Rumongso
Biso Rumongso Mohon Tunggu... Jurnalis - Orang Biyasa

Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan diingat 📝📝📝

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Final Liga Eurofa: Mengapa Saya Pegang Braga!

18 Mei 2011   13:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:30 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_108875" align="alignleft" width="300" caption="Selebrasi para pemain Braga saat mengalahkan Benfica"][/caption] Kamis (19/5) dini hari ini (siaran langsung RCTI, 01.45) merupakan final antar klub Portugal pertama yakni FC Porto lawan Braga dalam sejarah Liga Europa (dulu bernama Piala UEFA). Meski tingkat Eropa, final duo Portugal itu jauh kurang greget dibanding final Liga Champions antara Barcelona lawan Manchester United di Stadion Wembley, Sabtu 28 Mei 2011. Bahkan dibanding siaran langsung pertandingan Liga Inggris, Spanyol, dan Italia. Maka saat seorang kawan mengajak salaman bahwa ia memegang Porto dan agar saya pilih Braga, ya salami saja. Tujuannya, agar saya akan bergairah menyaksikan laga itu. Syukur-syukur waktu senggang bisa membuat tulisan bagus untuk Kompasiana he-he-he. Baiklah, tanpa harus membuka data-data, semua orang tahu, Porto jauh lebih dikenal dibanding Braga. Bahkan saking terkenalnya, kesebelasan itu identik Portugal. Kalaupun ada kesebelasan lain yang punya kelas Eropa seperti Porto, kesebelasan itu bernama Benfica. Ironisnya, raksasa Benfica itu justru disingkirkan Braga di semifinal Liga Europa. Braga lolos ke partai puncak karena di leg pertama hanya kalah 1-2  dari Benfica dan menang 1-0 di Estadio AXA.  Lolosnya Braga langsung merusak sebagian besar prediksi bahwa final Liga Eurofa pasti mempertemukan dua raksasa Benfica dan Porto. Diatas kertas, pengalaman Braga melawan Porto timpang jauh. Betapa tidak, Porto sukses memetik 92 kemenangan, sedangkan Braga baru bisa mengumpulkan 17 kemenangan dalam 131 kesempatan. Kedua tim pernah bertemu dalam dua final di Piala Portugal, dan semuanya dimenangi Porto, yakni 1-0 pada 1977 dan 3-1 pada 1998. Porto pernah menjuarai Piala UEFA  pada 2003. The Dragons - julukan Porto - juga dua kali memenangkan Liga Champions. Sebaliknya, prestasi terbaik Braga di kancah Eropa adalah memenangi Piala Intertoto tiga tahun lalu. Piala Intertoto menjadi semacam ajang kualifikasi tidak resmi ke Piala UEFA dan Braga adalah pemenang edisi terakhir. Nah, yang agak menenangkan saya adalah kedua tim belum pernah bertemu di kompetisi Eropa.  "Semua orang tahu siapa Porto. Mereka memang lebih difavoritkan. Tapi, ini final dan hanya akan ada satu laga," ungkap pelatih Braga Domingos Paciencia di situs resmi UEFA. Juga jangan dilupakan kemenangan atas Glasgow Celtic, Sevilla, dan Arsenal di Liga Champions. Braga memang akhirnya  turun kasta ke Liga Europa mulai fase knockout atau babak 32 besar sebagai limpahan tim yang gagal dari fase grup Liga Champions. Namun fakta selanjutnya membuktikan klub berjuluk The Arsenalistas itu mampu menyingkirkan tim-tim mapan Eropa seperti Liverpool, Dynamo Kiev, dan Benfica di semifinal. Paciencia semakin termotivasi menang di final karena dia adalah mantan striker Porto periode 1987 sampai 1997 itu. "Kami telah membuktikan bisa mengalahkan siapapun. Dan kini kami tidak akan menyia-nyiakan kesempatan meraih gelar terbesar dalam sejarah Braga," koar Vandinho, gelandang bertahan Braga. Di atas kertas, Porto tampaknya akan menang mudah bahkan bisa meraih skor lebih dari 1-0. Kualitas pemain mereka yang rata-rata di atas pemain Braga merupakan jaminannya. Namun motivasi yang menyertai semangat bertempur Braga adalah hal lain yang bisa menyulitkan juara Liga Portugal musim ini. Kekuatan inilah yang memberi peluang Braga untuk bisa menang meski dengan angka tipis atau melalui adu penalti. Maka saya pun tak ragu lagi memegang Braga. Saya lebih senang Braga yang menang bukan karena terpaksa, tapi karena tim tersebut tetap punya peluang memberi kejutan. Dan  saya suka dengan kejutan. PRAKIRAAN PEMAIN Porto (4-3-3): 1-Helton (g); 21-Sapunaru, 14-Rolando, 30-Otamendi, 5-A.Pereira; 6-Guarin, 25-Fernando, 8-Moutinho; 12-Hulk, 9-Falcao, 17-Varela Pelatih: Andre Villas Boas Braga (4-2-3-1): 1-Artur (g); 15-Garcia, 2-Rodriguez, 3-Paulao, 28-Silvio; 88-Vandinho, 45-Viana; 30-Alan, 8-Mossoro, 18-Lima; 19-Meyong Pelatih: Domingos Paciencia Stadion: Aviva (Dublin Arena), Irlandia Wasit: Carlos Velasco Carballo (Spanyol) Bursa Asian Handicap FC Porto v Braga    0 : 1 Lima Bentrok Terakhir (Liga Portugal) 13/2/2011    Braga v Porto    0-2 11/9/2010    Porto v Braga    3-2 21/2/2010    Porto v Braga    5-1 19/9/2009    Braga v Porto    1-0 24/5/2009    Porto v Braga    1-1

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun