Mohon tunggu...
Wisri Atuti
Wisri Atuti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA di SMP Negeri 120 Jakarta, Suka menulis dan senang mempelajari hal - hal yang baru untuk menambah wawasan dan diagikan kepada peserta didik /teman sejawat

Wisri Atuti, lahir di Jakarta 53 tahun lalu. Mengajar di SMP Negeri 120 Jakarta Utara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak-anak yang Kuat karena Keadaan

20 November 2022   19:55 Diperbarui: 20 November 2022   20:20 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap pagi saya berangkat ke tempat mengajar menggunakan jaklingko. Karena saya sudah menghitung waktu yang dibutuhkan untuk sampai di sekolah, saya selalu naik jaklingko yang berangkat paling awal dari terminal. Biasanya saya akan bertemu dengan orang-orang yang sama. Beberapa pekerja, anak sekolah atau ibu-ibu yang akan ke pasar.

Karena sering bertemu, kami menjadi saling kenal. Teman perjalanan  yang sering berinteraksi adalah dua siswa SMP, seumuran murid-murid saya. Mereka berbeda sekolah, sekolahnya sama jauhnya dengan tempat saya mengajar. Keduanya anak yang sopan, karena selalu mencium tangan jika bertemu.

Suatu pagi, entah bagaimana, kami bertiga mengobrol dengan serunya. Kebetulan penumpang di mobil tinggal kami bertiga. Dari obrolan, saya baru tahu jika keduanya adalah korban dari perpisahan orang tua. Dari cerita keduanya, banyak kesamaan cerita dan rasa ketika tragedi terjadi. Keduanya cerita jika pengalaman pahit terjadi saat mereka masih duduk dibangku kelas dua Sekolah Dasar. Cerita bergulir bergantian.

Saat yang paling sulit adalah ketika kedua orangtuanya menanyakan "ingin ikut siapa?". Mereka merasa tidak ingin itu terjadi, walaupun sering mendengar pertengkaran hebat kedua orangtuanya. Mereka sulit memilih diantara keduanya.

Sambil mendengarkan, hati saya menangis. Kini mereka tinggal dengan Ayah dan Ibu sambung, kakak yang dibawa ibu, dan adik yang dilahirkan dari pernikahan yang terjadi. Tapi saya bersyukur karena keduanya sudah melupakan masa lalunya yang pahit, dan menerima kenyataan. Hubungan dengan ibu kandung, walau tidak serumah juga baik. Sambil bercanda mereka mengatakan jika mereka adalah anak yang beruntung, mempunyai dua Ayah dan dua Ibu serta banyak saudara. Mereka menjadi anak-anak yang kuat karena bisa melalui hal yang paling sulit. Semoga mereka menjadi anak-anak yang sukses di kehidupannya kelak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun