Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Tim Hore

11 Maret 2010   13:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:29 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

pak beye pergi lagi. kali ini ke australia. cukup istimewa karena selama enam tahun terkahir ini, australia sudah tiga kali dikunjunginya. alasan keisitimewaan itu disampaikan pak beye karena australia adalah salah satu dari mitra strategis indonesia. selain australia, mitra strategis indonesia adalah china, jepang, dan korea selatan. dari cerita mas trias di kompas cetak, tergambar betapa hangatnya hubungan indonesia dan australia. kehangatan itu tergambar juga dari kejelian australia menyambut pak beye. dalam jamuan makan siang, disuguhkan lagu-lagu jenis pop manis kegemaran pak beye. penyanyi hasil kontes diminta membawakan lagu. mungkin australia mencermati pak beye yang selama kampanye memakai mas mike mohede untuk menyanyikan lagu kampanyenya. anda tahu mas mike mohede kan? ya, mas mike adalah pemenang kontes nyanyi yang membawakan lagu "sby presidenku". soal bagaimana kelanjutan hasil kunjugan pak beye, biar teman-teman yang mengikuti kunjungan bersama lebih dari 100 peserta itu yang menceritakannya. di sini, saya hanya hendak berbagi tentang para pengantar dan penjemput pak beye. secara formal, mereka yang mengantar dan menjemput pak beye adalah yang diserahi tugas dan tangung jawab oleh pak beye. saat mengantar, mereka diberi ketegasan penyerahan tugas. sementara saat menjemput, yang diserahi tugas melaporkan apa saya yang dilakukan terkait dengan tugas yang diserahkan. di antara mereka yang wajib mengantar dan menjemput adalah wakil presiden. lima tahun periode pertama yang mengangar dan menjemput pak beye adalah pak kalla. memang, ada kalanya pak kalla tidak mengantar atau menjemput ketika hubungan keduanya tegang. ketika dipersoalkan, alasan lantas dikemukakan untuk menenangkan. selain itu, ada juga sejumlah pejabat lain seperti menteri koordinator yang tidak diajak serta pak beye. bisa jadi, menteri koordinator itu menjabat sebagai menteri ad interim (untuk sementara waktu) bagi menteri yang diajak pak beye. yang juga wajib mengantar dan menjeput pak beye adalah kepala polda metropolitan, panglima kodam, dan petinggi di halim perdanakusuma. nah, di antara mereka yang wajib mengantar dan menjemput itu, ada juga beberapa orang lain yang hampir selalu ada, terutama saat-saat genting dan membutuhkan kehadirannya. untuk mereka, saya sulit memberi kategorinya. karena itu, maaf saja jika saya sebut mereka sebagai anggota tim hore. saya menyebutnya sebagai anggota tim hore karena posisi dan peran mereka. jumlah mereka kerap banyak dan sempat membuat kesulitan bagi saya untuk mengingat nama mereka. namun, dari antara mereka yang banyak itu, anda pasti mengenalinya. mereka antara lain adalah mas andi arief, mas hendri sebayang, dan aam sapulete. ketiganya memang sudah akrab dengan pak beye sejak lama. menurut pengakuan mereka, kedekatan sudah dijalin sejak pak beye bertugas sebagai tentara di jogja. pada periode pertama pemerintahan pak beye, mereka mendapat posisi yang lumayan juga yaitu komisaris badan usaha milik negara. untuk periode kedua pemerintahan pak beye, macam-macam jabatan mereka. untuk mas andi arief, anda sudah tahu semua. ya, menjadi staf khusus bidang bencana dengan salah satu tugasnya mengangani masalah kemelut bank century juga. hmm, mungkin bank century sudah masuk kategori bencana dalam wacana di istana. untuk anda, berikut ini saya bagikan foto mereka. salam hore. [caption id="attachment_91402" align="alignnone" width="500" caption="tim hore yang kerap mengantar dan menjemput pak beye dari kunjungannya ke luar negeri. di antara mereka adalah mas andi arief, mas aam sapulete, dan mas hendri sebayang. (2007.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun