Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Terpaparnya Rumah Ibadah dan Kampus oleh Paham Radikal

7 Juni 2018   15:59 Diperbarui: 7 Juni 2018   22:09 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal ditangkapnya tiga alumni Universitas Negeri Riau (UNRI) Pekan Baru, dengan alat bukti bom rakitan yang siap ledak, dari arena Gelanggang Mahasiswa, tempat ketiga alumni UNRI melakukan kegiatannya dalam merakit bom, dimana menurut pengakuan tersangka, bom bom rakitan yang siap untuk diledakkan dengan sasaran Gedung DPRD Riau dan Gedung DPR RI Senayan Jakarta. Membuat masyarakat merasa tersentak.

Betapa tidak!. Dengan adanya kegiatan para alumni yang masuk dalam kelompok teroris Jemaah Ansharud Daulah (JAD) Pimpinan Aman Abdul Rahman, yang kini menjalani persidangan dipengadilan Negeri Jakarta, dapat dengan leluasanya menggunakan Gelanggang Mahasiswa yang berada didalam lingkungan UNRI, untuk merakit bom.

Walaupun ketiga tersangka teroris ini bukan Mahasiswa UNRI lagi tapi melainkan alumninya, namun perlu untuk dicurigai, bahwa ada dugaan oknum oknum lain dilingkungan kampus yang terlibat didalamnya. Sehingga Gelanggang Mahasiswa dilingkungan UNRI itu dapat dijadikan pemondokan bagi tiga alumni UNRI. Dan tragisnya Gelanggang Mahasiswa Itu tidak saja mereka jadikan sebagai tempat mondok, malah mereka melakukan kegiatan untuk merakit bom.

Dari peristiwa ini, rasanya tidak berlebihan jika banyak pihak berpendapat, bahwa kampus telah terpapar dengan paham paham radikal. Dan kemungkinan besar bahwa paham radikal ini tidak saja memasuki ruangan kampus UNRI, tapi boleh jadi dibanyak kampus di Indonesia. Walaupun Rektor UNRI dalam keterangan Persnya mengatakan bahwa tiga terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror itu bukan mahasiswa aktif UNRI, tapi melainkan Alumni UNRI.

Peristiwa penangkapan tiga teroris dari kampus UNRI, yang sempat menggemparkan tanah air itu belum reda. Kini muncul pernyataan yang dikeluarkan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang dikepalai oleh Komjen (Pol) Budi Gunawan (BG).

Budi Gunawan mengatakan sejumlah tempat ibadah sudah terpapar paham radikal. Ada beberapa tempat ibadah, Pondok Pesantren, Mesjid dan Rumah Singgah yang terindikasi terpapar paham radikal. Walaupun BG tidak menjelaskan sebagai rinci tempat ibadah, Pesantren, Mesjid dan Rumah Singgah yang terpapar paham radikal tersebut. Hal ini disampaikan oleh BG, usai menghadiri rapat kerja bersama antara BIN dengan Komisi I DPR RI, Rabu 6 Juni 2018 digedung Parlemen Senayan Jakarta. (Tribunnews 6/6 2018)

Sementara itu Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Sandiaga Uno, juga menyampaikan hal yang sama, Uno mengatakan ada 40 Mesjid di Jakarta yang terpapar paham radikal. Bahkan Sandiaga Uno menyebutkan sebanyak 40 Mesjid yang terpapar paham radikal itu sudah terpantau oleh pihaknya.

Namun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengatakan pihaknya belum mengetahui hal itu. Tapi jika memang ada orang yang menyebutkan ada sekitar 40 Mesjid di Jakarta yang terpapar paham Radikal. Anies minta untuk menunjukkan orang yang menyebutkan hal itu.

Apa yang dikatakan oleh Sandiaga Uno selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta, tentu bertolak belakangan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Terlepas dari adanya kekurang singkronisasinya komunikasi yang terbangun antara Gubernur dengan Wakilnya ini, memang tidak perlu dipersoalkan. Yang perlu adalah bagaimana menyikapi adanya Mesjid di daerah DKI Jakarta yang telah terpapar dengan paham radikal itu. Karena jika ini tidak disikapi, bukan tidak mungkin, akan meluas dan melahirkan kelompok kelompok radikal baru lainnya.

Kampus :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun