Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Money

Benarkah Indonesia Perlu Impor Daging Babi?

18 Oktober 2017   22:00 Diperbarui: 18 Oktober 2017   22:08 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada cerita yang menggelitik datangnya dari Negara Rusia, ketika dalam rapat terbatas bidang ekonomi antara menterinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istananya, seperti yang dikutip oleh Berita Enam.com dari Al-Arabiya senin 16 Oktober 2017.

Dalam rapat terbatas bidang ekonomi itu, terungkap dari salah seorang Menterinya yakni Alexander Tkachov, Menteri Pertanian Rusia menyampaikan rencananya, kalau kementeriannya akan meningkatkan ekspor daging babi Rusia.

Didalam sidang Kabinet itu Tkachov menyebutkan kalau Negara Rusia dapat meniru Negara Jerman yang telah mengekspor daging babinya kenegara Negara seperti jepang, China dan Indonesia. Mendengar nama Indonesia disebut sebut oleh Menterinya, awalnya Putin hanya tersenyum senyum saja.

Lalu Putin bertanya kepada sang menteri, apakah Indonesia memang benar benar membutuhkan daging babi. Indonesia itu kata Putin adalah Negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Pantang bagi mereka mengkomsumsi daging babi.

Menteri Pertanian Rusia itupun tidak serta merta menerima apa yang dikatakan oleh Presidennya. Tkachov tetap bersekukuh dengan mengatakan bahwa rakyat Indonesia adalah rakyat yang mengkomsumsi daging babi.

Akhirnya tawa Putinpun pecah semakin menjadi jadi, orang nomor satu yang paling berpengaruh didunia menurut persi Majalah Porbes itupun terbahka bahak luar biasa, sehingga dia harus menutupi wajahnya dengan kedua belah tangannya untuk menahan tawa apa yang dikatakan oleh Menteri Pertaniannya.

Walaupun akhirnya Menteri Pertanian itu mengklarivikasi ucapannya, dengan mengatakan bahwa yang dimaksudnya bukanlah Indonesia, tapi melainkan adalah Negara Korea Selatan. Sungguh naib jika Menteri Pertanian Rusia itu tidak mengklarivikasi ucapannya, bayangkan penduduk Indonesia yang mayoritas adalah penganut agama islam, memerlukan daging babi, sehingga harus mengimspor daging babi dari Rusia.

Selama ini kita hanya tahu kalau Indonesia itu adalah Negara pengimpor daging sapi dari Negara Australia, bukan daging babi seperti yang dikatakan oleh Menteri Pertanian Rusia. Kebutuhan daging sapi diindonesia memang tidak mencukupi, sehingga Negara ini harus mengimpor daging sapi itu dari Negara luar.

Sampai sampai, mengenai impor daging sapi ini dijadikan ajang korupsi oleh para pejabat dan politisi yang punya kewenangan dalam melakukan impor daging sapi. Itu menandakan bahwa daging sapi itu memang lemak, apa lagi uangnya.

Harga per kilo daging sapai di Indonesia rata berkisar antara Rp 120.000,- sampai Rp 140.000,- itupun pada hari hari biasa, tapi jika hari hari besar keagamaan, semisal punggahan menjelang bulan Puasa bagi ummat islam Indonesia, harganya bisa melonjak lebih tinggi lagi, makanya membuat orang orang yang memeiliki kewenangan dalam bidang impor tergiur untuk memainkan dana impor sapi tersebut.

Kembali kepada persoalan impor daging babi ke Indonesia seperti  yang dikatakan oleh Menteri Pertanian Rusia Alexander Tkachov. Ini membuktikan bahwa masih ada pejabat Negara dibelahan dunia ini yang belum mengenal Negara Indonesia secara menyeluruh termasuk dalam anutan agama yang dianut oleh rakyatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun