Mohon tunggu...
Raden Muhammad Wisnu Permana
Raden Muhammad Wisnu Permana Mohon Tunggu... Lainnya - Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merindukan Kehadiran Taman Bacaan di Tengah Rendahnya Minat Baca Indonesia

28 April 2021   04:51 Diperbarui: 28 April 2021   05:23 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buku | scholarship fellow.com

Saya pikir, keributan netizen di internet ketika diskusi dan berbeda pendapat pun salah satunya disebabkan karena generasi baru bangsa tidak sempat merasakan fase untuk membaca bahan bacaan secara analog dan langsung main media sosial. Menurut budayawan Sujiwo Tedjo sih, dalam tweetnya yang saya baca beberapa waktu yang lalu, harusnya sebelum main media sosial orang harus melewati fase membaca buku dan rajin menulis dulu, seperti yang terjadi pada generasi saya dan generasi sebelumnya sehingga pas main media sosial gak barbar.

Lho, memangnya kenapa? Kan membaca bisa juga via internet?

Setidaknya, membaca secara analog itu isinya jauh lebih bertannggungjawab karena sebobrok apapun isinya, setidaknya penulisnya melewati penyuntingan oleh penerbit dulu mulai dari pengguaan bahasa dan tanda baca, isi, hingga layoutnya. Di internet, semua orang bisa menulis apa saja tanpa disunting oleh profesional. Bahkan bisa menulis secara anomim. Padahal isinya bisa saja hoax.

Lagian, membaca itu adalah kebiasaan yang bagus karena banyak orang sukses di dunia ini diawali dari rajin membaca, mulai dari Bung Karno, Bill Gates, Warren Buffet yang selalu menyempatkan untuk membaca buku di waktu luangnya alih-alih main media sosial. Makanya mereka selalu dapat membuat inovasi-inovasi terkemuka ya karena rajin membaca. Bahkan saya saja rajin menulis di Terminal Mojok salah satunya ya karena suka membaca dari kecil, meski bacaan saya masih sebatas Doraemon aja sih di usia yang hampir 30 tahun.

Mudah-mudahan kedepannya akan semakin banyak perpustakaan atau taman bacaan yang bisa menyediakan akses membaca, terutama kepada anak-anak. Saya sudah melihat banyak sekali yang sudah dilakukan oleh para public figure seperti Najwa Shihab dan sejumlah influencer lainnya yang membuka taman bacaan di sekitaran lingkungan permukiman warga dari buku-buku yang didonasikan oleh para donatur sehingga tingkat literasi generasi penerus bangsa ini bisa sebagus literasi generasi penerus di negara-negara maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun