Mohon tunggu...
Ade Bagus Kurniawan
Ade Bagus Kurniawan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Si Tukang Dolan berbagai Tempat Wisata Pemalang

Saya adalah seorang tukang dolan/penjelajah alam sekitar pemalang, termasuk tempat wisata pemalang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menghitung dan Menganalisis Potensi Energi Sungai Danawarih KabupatenTegal

19 November 2019   09:15 Diperbarui: 19 November 2019   10:58 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Tegal, 16 November 2019) Beberapa mahasiswa Teknik Mesin UPS Tegal mencoba menghitung dan menganalisa potensi energi yang ada di aliran sungai Danawarih Kab. Tegal. Analisa potensi energi tersebut dipandu langsung oleh dr. Agus Wibowo, ST.MT. Selaku dosen pembimbing mekanika fluida.

Pengukuran lebar air sungai adalah proses pertama yang dilakukan Mahasiswa untuk menganalisa Potensi energi alternatif yang ada. Pengukuran lebar sungai tersebut dilakukan secara manual menggunakan benang jagung yang nantinya diukur menggunakan meteran sampai menemukan hasil yang akurat. Tetapi sebaiknya menggunakan meteran yang panjangnya mencapai 50 m supaya hasilnya lebih akurat.

dokpri
dokpri
Pengukuran kedalaman air sungai adalah proses kedua Mahasiswa untuk menganalisa potensi energi yang ada, dikarenakan semakin tinggi air maka semakin tinggi arus air yang mengalir. Pengukuran kedalaman air ini dilakukan di 11 titik sehingga diharapkan dapat menemukan arus air yang paling kencang yang nantinya dapat diolah menjadi sebuah energi alternatif. Masing-masing titik diukur minimal 3x untuk mendapatkan hasil yang akurat karena kondisi lantai sungai kurang merata. Dan ditemukan kedalaman 42 cm setelah dihitung rata-rata dari 11 titik tersebut. Menurut info dari tukang somay yang biasa berkeliling di sekitar sungai biasanya pada musim hujan airnya akan naik sekitar 2 meter.

dokpri
dokpri
Setelah pengukuran kedalaman air, maka yang harus dilakukan adalah mengukur kecepatan air yang mengalir. Mahasiswa menggunakan metode sederhana karena belum memiliki alat digital pengukur aliran sungai. Mahasiswapun diharapkan memiliki kreativitas yang tinggi menggunakan alat ukur yang dimiliki. Mahasiswa mengukur kecepatan aliran menggunakan gabus yang diikat di tongkat menggunakan benang jagung.

Kemudian tongkat tersebut menjadi titik nol. Penggunaan stopwatch disini juga sangat berpengaruh, ketika gabus bergerak menjauh dari titik nol maka waktu stopwatch tersebut bergerak mengikuti gabus sampai titik yang telah ditentukan kemudian di stop.

Setelah ketiga pengukuran tersebut menemukan hasil yang dibutuhkan maka mahasiswa akan membuat turbin air, diharapkan turbin air tersebut dapat menciptakan energi alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun