Mohon tunggu...
Wisanggeni
Wisanggeni Mohon Tunggu... Siswa

Audere est faucere!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Karakter Anak Melalui Papan Permainan

20 Mei 2025   11:13 Diperbarui: 20 Mei 2025   11:16 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa depan bangsa terletak di tangan generasi penerusnya, menggambarkan posisi generasi muda untuk memegang tongkat estafet pembangunan bangsa. Gagasan ini semakin relevan di dunia kita yang terus berkembang pesat, ditandai oleh revolusi digital yang telah mengubah budaya, peradaban, masyarakat, dan khususnya pendidikan. Perkembangan zaman ini juga menimbulkan terjadinya integrasi secara global dari berbagai belahan dunia akibat globalisasi, hubungan multilateral, teknologi komunikasi, dan teknologi transportasi. Hal ini menyebabkan semakin tumbuhnya masyarakat yang padat pengetahuan, padat informasi, dan padat jaringan/relasi dalam masyarakat. Dalam menghadapi zaman yang bergerak dengan sangat cepat, penting untuk menumbuhkan pendidikan yang memberdayakan generasi mendatang untuk berkembang menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, dan berwawasan luas, baik secara fisik maupun spiritual. Maka, membangun fondasi yang kuat sangat penting untuk menumbuhkan kedirian yang kuat pada anak-anak, yang memungkinkan mereka menghadapi kompleksitas kehidupan modern dengan percaya diri.

Aspek utama dari perkembangan ini adalah menumbuhkan kesadaran diri, yang berfungsi sebagai landasan untuk memahami diri sendiri dan, selanjutnya, orang lain. Seperti yang dinyatakan Fahruddin Faiz (2023), sejatinya perjalanan hidup manusia bukanlah perjalanan ke luar, tetapi perjalanan ke dalam dan jika kita sudah sampai “ke dalam” maka kita akan bercahaya di luar. Hal ini juga didukung pendapat Harlianty et al. (2020:3) yang menyatakan bahwa, “Pemahaman diri sendiri merupakan suatu kondisi yang diperlukan sebelum memulai proses pemahaman terhadap orang lain. Dinamika intrapersonal dan interpersonal harus dianggap sebagai komponen yang penting dalam proyeksi keyakinan-keyakinan, sikap, pendapat, dan nilai-nilai”. Pendidikan ini perlu diterapkan sedari dini, karena pada masa pertumbuhan, anak memiliki kemampuan untuk berkembang dengan pesat. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu berharga ini sebaik mungkin. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan anak-anak dalam membuat keputusan berkembang secara signifikan saat mereka tumbuh dewasa, khususnya antara usia 9-17 tahun (Yee & Flanagan, 1985; Dornbusch et al., 1985; Keating, 1990).

Dalam mendukung hal ini dibutuhkan suatu metode yang dapat mengajarkan anak untuk mempelajari perjalanan ke dalam hidup mereka. Salah satu metode yang dapat digunakan ialah papan permainan edukatif yang dapat melatih awareness dalam diri anak. Limantara et al. (2015) mengungkapkan, board game mengharuskan para pemainnya untuk berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan, serta para pemain dapat langsung belajar reaksi setiap pemain dalam bermain, hasil dari keputusan yang diambil dalam permainan dan dampaknya bagi pemain itu sendiri. Selain itu, Pastika (2022), berpendapat bahwa penggunaan metode bermain sambil belajar dapat menciptakan lingkungan belajar tanpa stres dan membantu percepatan belajar anak, karena metode bermain sambil belajar melibatkan semua indera.

Permainan papan yang dapat berfungsi sebagai alat untuk menumbuhkan kesadaran diri dan keterampilan pengambilan keputusan anak-anak untuk mempersiapkan mereka dalam situasi kehidupan nyata, menyediakan batu loncatan penting menuju kedewasaan yang bijaksana. Dengan menyediakan media bagi anak-anak untuk menavigasi pengalaman internal dan eksternal mereka, permainan papan dapat membantu mereka berkembang menjadi individu yang mewujudkan kompetensi, hati nurani, kasih sayang, kerendahan hati, dan integritas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun