Belakangan ini, tuntutan pekerjaan mengharuskan saya untuk sering berada di Jakarta. Dan apa boleh buat meskipun saya sangat tidak suka dengan kemacetannya. Beberapa hari ini saya terpaksa harus menjalaninya.
Seperti hampir semua orang yang terperangkap dalam kemacetan Jakarta. Saya menjadikan Radio sebagai teman yang paling setia.
Di Jakarta, stasiun radio yang paling saya suka adalah U FM yang mengudara di frekwensi 94.7 FM. Saya suka radio ini karena disamping tidak terlalu banyak tayangan iklannya seperti yang terjadi dengan Prambors. Lagu-lagu yang diputar oleh radio ini cocok dengan selera saya.
Terus hal lain yang membuat saya suka radio ini karena, dalam waktu-waktu tertentu penyiarnya suka membuat cerita konyol atau informasi yang tidak terlalu penting tapi menarik.
Tadi sore saya harus menjumpai notaris di Gandaria. Urusan itu baru selesai jam 6 sore.
Untuk pulang ke Karawaci, jalur terdekat dari Gandaria adalah lewat Senayan, masuk ke Slipi dan keluar di Kebon Jeruk. Dan jam-jam segitu, hantu Jakarta yang bernama macet sedang lucu-lucunya. Dari Gandaria ke Senayan yang jarakya kurang dari 5 kilometer harus ditempuh dalam waktu lebih dari satu jam.
Pada saat seperti inilah U FM menjadi teman setia. Pada jam tersebut yang sedang bertugas untuk siaran di U FM adalah Toni Thamrin dan Aci Suherman. Di sela-sela lagu-lagu yang mereka suguhkan. Mereka menyelinginya dengan informasi ringan sebagaimana saya katakan di atas.
Sore ini informasi tidak terlalu penting tapi menarik yang mereka sampaikan adalah cerita tentang penggunaan istilah Brotherhood. Kenapa untuk menyebut persaudaraan digunakan istilah "Brotherhood" bukan "Sisterhood".
Menurut Toni dan Aci ceritanya begini:
Sebuah survey yang dilakukan sebuah lembaga independen di Amerika menemukan fakta menarik bahwa. Ketika seorang perempuan yang tidak pulang semalaman dan ditanya oleh suaminya. "darimana kamu?" " Dan dijawab oleh si perempuan "dari rumah teman". Lalu sang suami menelepon sepuluh teman terdekat si perempuan. Ternyata tidak satupun dari teman dekat perempuan itu yang mengaku bahwa temannya itu menginap di rumahnya semalam.
Tapi ketika ceritanya dibalik, si suami lah yang ada dipihak perempuan ini. Saat si istri menanyakan kepada sepuluh teman terbaik si suami. Survey itu menunjukkan bahwa DELAPAN dari sepuluh teman si suami mengaku bahwa sang suami ada di rumahnya tadi malam.