Judul Artikel   : Dinamika Self-Compassion Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Aktivis Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah     Universitas ,Muhammadiyah Riau
Penulis        : Naqisshi Ummu Istighfari, Nur FItriyana, Santoso
Tahun Publish: 2023
Isu
Artikel ini mengangkat isu tentang self-compassion atau sikap belas kasih terhadap diri sendiri pada mahasiswa tingkat akhir yang aktif dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Mahasiswa yang berada di semester akhir dihadapkan pada berbagai tekanan, mulai dari menyelesaikan skripsi, memenuhi tuntutan akademik, hingga menjalankan peran dalam organisasi. Beban ini sering kali menyebabkan stres dan kecemasan, yang jika tidak dikelola dengan baik dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan psikologis mereka. Oleh karena itu, penelitian ini menyoroti bagaimana self-compassion membantu mahasiswa dalam menghadapi tantangan tersebut.
Metode Penelitian
studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi fenomenologi dan naratif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur dan observasi non-partisipan terhadap lima mahasiswa tingkat akhir yang aktif di IMM. Pemilihan subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu memilih individu yang memenuhi kriteria tertentu, seperti mahasiswa yang sedang menyelesaikan studi dan memiliki peran dalam organisasi. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode analisis interaktif Miles dan Huberman, yang melibatkan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Manfaat Penelitian
Dari segi akademik, hasil penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya self-compassion dalam membantu mahasiswa menghadapi tekanan akademik dan sosial. Dari segi psikologis, penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki self-compassion lebih mampu mengelola stres, berpikir positif, dan menerima kekurangan diri mereka. Selain itu, temuan ini juga bermanfaat bagi organisasi mahasiswa, karena dapat membantu mereka menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi anggotanya.
implementasi di dunia pendidikan
konsep self-compassion dapat dijadikan sebagai pendekatan untuk membantu mahasiswa dalam mengelola tekanan akademik. Dosen dan pihak kampus dapat memberikan edukasi mengenai pentingnya self-compassion dalam kehidupan akademik dan sosial mahasiswa. Selain itu, institusi pendidikan dapat menyediakan program pendampingan atau pelatihan untuk meningkatkan self-compassion, sehingga mahasiswa lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan tanpa merasa terbebani secara psikologis.
aspek psikologis
penelitian ini menegaskan bahwa mahasiswa dengan self-compassion yang tinggi cenderung lebih resilien dalam menghadapi tekanan. Mereka mampu memahami dan menerima diri mereka sendiri, melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar, dan mengembangkan strategi koping yang sehat. Faktor utama yang berkontribusi terhadap tingkat self-compassion mahasiswa adalah motivasi, religiusitas, dan lingkungan sosial. Motivasi yang kuat membantu mahasiswa tetap bertahan dalam menghadapi tantangan, religiusitas memberikan keyakinan bahwa segala kesulitan adalah ujian dari Tuhan, dan lingkungan sosial yang suportif memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan.