Sekolah kedinasan adalah kumpulan perguruan tinggi yang memiliki ikatan dinas dengan lembaga pemerintahan tertentu sebagai penyelenggara pendidikan. Bidang yang dipelajari merupakan aspek kehidupan yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat umum, seperti keuangan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, dan sebagainya. Mahasiswa yang bersekolah di sekolah kedinasan disebut dengan istilah Taruna. Pendidikan karakter yang ditanamkan didalamnya adalah kerapihan, disiplin, tanggap, dan tanggung jawab. Dalam membentuk calon pemimpin bangsa, tanggung jawab perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan manusia yang berilmu namun juga memiliki kepekaan sosial dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Generasi milenial adalah generasi yang lahir pada masa perkembangan teknologi yang semakin maju. Salah satu lingkup generasi disini adalah mahasiswa termasuk juga mahasiswa kedinasan. Mahasiswa dianggap seperti jembatan yang menghubungkan antara masyarakat dengan pemerintah. Disini peran mahasiswa sangatlah berpengaruh demi tercapainya Indonesia yang maju.
Bila mampu membaca situasi, serta peka terhadap fenomena dan perubahan sosial, maka peluang dan kesempatan akan senantiasa hadir.Karena basis utama dari ide dan gagasan yang lahir dari proses pengamatan maupun pengalaman ditengah peluang yang ada, salah satu tantangan dalam menjadikan Indonesia maju bagi mahasiswa sendirilah pemikiran yang masih stagnan pada zona nyaman. Sehingga belum menghasilkan suatu pemikiran yang out of the box dalam mengembangkan ide yang ada. Pemikiran yang out of the box akan menjadi hal yang sangat penting dalam membangun mentalitas pada suatu individu.
Pemikiran dan ide yang cerdas seorang Taruna mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu masyarakat dan menjadikannya terarah sesuai dengan kepentingan bersama. Sikap kritis Taruna dapat membuat perubahan yang besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gelisah  dan cemas. Dan satu hal yang menjadi kebanggaan Mahasiswa Kedinasan adalah semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan. Sebagai kaum intelektual sudah seharusnya mahasiswa mampu memainkan 4 (empat) peran pokok (Iron Stock, Agent of Change, Guardian of Value, Moral Vorce, Social Control)
1. Taruna Sebagai Iron Stock (Generasi Penerus yang Tangguh)
Taruna diharapkan menjadi manusia yang tangguh agar dapat menggantikan generasi sebelumnya. Mahasiswa kedinasan merupakan aset dan harapan bangsa untuk masa depan. Oleh karena itu kaderisasi perlu dilakukan secara terus-menerus. Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum yang baik untuk kaderisasi bagi mereka yang memiliki kesempatan.
Untuk menjalankan peran sebagai iron stock, taruna harus meningkatkan pengetahuan. taruna harus memperkaya dirinya dengan pengetahuan, baik itu pengetahuan sesuai dengan bidang yang ia pelajari atau pengetahuan yang berhubungan dengan masyarakat.
2. Taruna Sebagai Agent of Change (Agen perubahan )
Peran Taruna sebagai agent of change, yaitu saat melakukan perubahan-perubahan terkait kebijakan pemerintah melalui serangkaian aksi yang dilakukan, di harapkan menjadi agent of change dan agent of conversation di mana akan di persiapkan berbagai macam jenis permasalahan seiring dengan perkembangan IPTEK pada negara Indonesia. Taruna di sini tidak hanya memikirkan kepentingan akademisnya saja melainkan kualitas hidup pribadi yang mampu mengabdi kepada masyarakat.
Demi tercapainya Indonesia maju kini harus ada peran mahasiswa di dalam nya, sebagai generasi muda yang bersinergi dan berdedikasi diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang bergerak untuk menjadikan Indonesia menuju yang lebih baik. Mahasiswa mampu menyalurkan ide-ide cemerlang demi Indonesia maju, Â khususnya pemikiran kreatif dengan menggunakan metode thinking out of the box yang inovatif. Mahasiswa Kedinasan untuk Indonesia maju menjadi pihak yang mendorong terjadinya transformasi Indonesia ke arah yang lebih baik melalui efektifitas,perbaikan dan pengembangan.
Peran mahasiswa sebagai agen perubahan untuk pembangunan bangsa ini dapat dimulai dari organisasi ataupun lembaga-lembaga di kampus yang diikuti. Melihat kondisi pembangunan di Indonesia saat ini, sudah saatnya mahasiswa mengambil peran dengan  berusaha untuk membuat bangsa ini lebih baik ke depannya.
