Mohon tunggu...
Win Mark
Win Mark Mohon Tunggu... Lainnya - UPN Veteran Jakarta

Menulis segala hal tentang sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Bola

Arsenal yang Sial

21 Mei 2023   15:54 Diperbarui: 21 Mei 2023   16:00 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Instagram (@zinchenko_96) 

Arsenal harus rela melihat Manchester City menjadi juara Premier League 2022/2023 usai kalah oleh Nothingham Forest dengan skor 1-0 di City Ground pada hari Minggu (20/05/2023). Gol tunggul Taiwo Awoniyi menjadi pertanda hangusnya mimpi Arsenal untuk menjuarai Premier League musim ini. Sebenarnya mimpi itu telah hangus pada pekan sebelumnya setelah Arsenal digilas empat gol tanpa balas oleh Brighton di Emirates Stadium. Namun, kekalahan atas Nottingham Forest mambuat Manchester City dipastikan menjadi juara lebih cepat.

248 hari. Selama itu Arsenal  menduduki peringat pertama dan merasakan dinginnya puncak klasmen. Nyatanya kursi itu bukan milik Arsenal tapi milik sang juara, Manchester City. Ibarat Arsenal hanya bertugas menjaga trofi untuk Manchester City.

Sialnya, Arsenal tak memiliki mentalitas juara. Arsenal sebenarnya memiliki skuad yang cukup bagus untuk berkompetisi di musim ini. Namun, kualitas skuad  tak cukup untuk mengantarkan Arsenal sebagai juara. Mentalitas juara menjadi bagian pelengkap sebuah tim untuk menjadi juara. Mikel Arteta bahkan mengakui bahwa mentalitas memiliki peranan yang penting.

"Mentalitas memainkan peran besar"

Mikel Arteta mengucapkan kalimat tersebut jelang laga melawan Manchester City di Etihad Stadium (27/04/2023). Terbukti, Arsenal berkali-kali kesulitan di laga-laga penting yang penuh tekanan.

Sebut saja pada saat 3 laga penting Arsenal sebelum melawan Manchester City pada bulan April lalu. Arsenal kala itu harus menghadapi Liverpool, West Ham, dan Southampton. Setidaknya Arsenal mampu mendapatkan 12 poin sebagai modal penting untuk melawan Manchester City di laga selanjutnya. Nyatanya, hanya 3 poin yang didapatkan Arsenal alias mendapatkan hasil seri di ketiga pertandingan tersebut. Arsenal bahkan harus rela bermain imbang dengan Liverpool dan West Ham. Padahal di dua laga tersebut Arsenal telah unggul lebih dulu.

Sialnya lagi Arsenal musim ini kehilangan beberapa pemain andalannya akibat cedera sehingga terjadi penurunan performa di akhir-akhir musim. Cederanya Wiliam Saliba hingga akhir musim merapuhkan pertahanan. Rob Holding sebagai penggantinya juga tak bisa menutup lubang yang ditinggalkan oleh Saliba di lini pertahanan.

Bek kanan Arsenal, Takehiro Tomiyasu yang juga cedera memaksa Ben White bermain di posisinya alih-alih sebagai bek tengah. Di posisi depan, Arsenal sempat ditinggal Gabriel Jesus selama 15 laga akibat cedera lutut yang dialaminya saat membela Brazil di Piala Dunia 2022 di Qatar.

Disamping semua kesialannya musim ini, apresiasi setinggi-tingginya dikumandangkan kepada Arsenal musim ini

Perjalanan Arsenal dimusim ini juga tidak buruk-buruk amat. Arsenal menunjukkan peningkatan performa dibanding musim lalu. Musim lalu, Arsenal hanya mampu finis di peringkat kelima dengan 69 poin. Musim itu, dari 38 pertandingan Arsenal mencatatkan 22 kali kemenangan, 3 seri, dan 13 kali kekalahan. Di musim ini, Arsenal mampu menyamai jumlah kemenangan musim sebelumnya hanya dalam 28 pertandingan. Bahkan tujuan utamanya untuk bermain di Liga Champions sudah terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun