Pendidikan saat ini sangat terpengaruh dengan adanya pandemic Covid-19. Pembelajaran berubah total menjadi pembelajaran daring serta seluruh siswa dituntut untuk menggunakan teknologi secara terus-menerus untuk melakukan pembelajaran seperti classroom, meet, dan berbagai teknologi lainnya. Hal ini tentunya tidak baik untuk Kesehatan mata jika siswa terus menerus belajar menggunakan gadget.Â
Namun, pembelajaran daring ini memang tidak bisa dihindari, karena pembelajaran daring memang terbukti menekan angka penambahan penuyebaran virus Covid-19. Pandemic telah lama berjalan dan masih belum menemukan titik cerah pelaksanaan pembelajaran luring, jika hal ini berlanjut maka pendidikan khususnya pendidikan di sekolah dasar akan mengalami kemunduran. Seperti di SD Negeri Panundaan, pembelajaran daring sangat sulit untuk melaksanakan pembelajaran seperti pada pembelajaran dasar membaca, menulis dan berhitung. Â
Sulitnya mencapai tujuan pembelajaran dan tingginya penggunaan gadget oleh siswa yang merupakan bagian penting yang perlu diperbaiki selagi semua pihak berjuang memberantas Covid-19 sendiri. Dalam problematika ini, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Pendidikan Multimedia membantu mengurangi problematika tersebut dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik UPI 2021 dalam bidang Pendidikan dengan membantu Sekolah SD Negeri Panundaan untuk membuat sebuah game edukasi yang juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran tambahan.
Game edukasi yang akan dibuat merupakan permainan boardgame yang diadaptasi dari permainan ular tangga. Permainan ular tangga ini diperbarui dengan menambahkan kartu dalam permainannya serta menambahkan konten materi pembelajaran aritmatika untuk melatih perhitungan siswa yang merupakan salah satu permasalahan di SD Negeri Panundaan. Game edukasi ini Bernama "Arithmetic".
Arithmetic merupakan game edukasi yang dibuat dari nol sehingga terjamin keoriginalannya. Aritmetic sendiri memiliki aturan permainan yang hampir sama dengan ular tangga yaitu maju secara zig zag, namun ular dan tangga diganti menjadi sebuah kartu yang berisikan angka penambahan atau pengurangan Langkah pemain. Pada Aritmatic terdapat 3 jenis kartu, yaitu kartu pertanyaan, kartu kesempatan dan kartu informasi.
Aturan permainan Arithmetic adalah pemain mengambil kocokan yang dibuat manual menggunakan stik es krim bertuliskan angka untuk menentukan Langkah pertama para pemain. Di dalam peta permainan akan terdapat gambar kartu, jika pemain menginjak kotak berisikan kartu maka pemain mendapat kartu tersebut.Â
Setiap kartu memiliki peraturannya sendiri, jika kartu informasi pemain dapat membaca informasi tersebut lalu mendapat penambahan atau pengurangan Langkah yang tertera di dalam kartu, jika pemain mendapat kartu kesempatan pemain mendapat beberapa kesempatan seperti mengurangi Langkah pemain lain atau memberikan pertanyaan kepada pemain lain dan jika pemain mendapat kartu pertanyaan maka pemain wajib untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan benar untuk mendapatkan Langkah yang tertera di dalam kartu.
Selain itu Arithmetic ini memiliki sebuah rahasia yang terdapat di dalam kartu kesempatan. Di salah satu kartu kesempatan, terdapat kesempatan pemain untuk mendapat kartu emas dimana kartu emas merupakan sebuah kartu yang berisikan QR Code yang dapat para siswa pindai untuk melihat sebuah objek 3D yang diproyeksikan di dalam handphone menggunakan teknologi Augmented Reality. Walaupun boardgame ini di desain untuk mengurangi penggunaan teknologi, namun siswa juga dapat merasakan perkembangan teknologi pada saat ini yaitu salah satunya adalah Augmented Reality
Arithmetic ini langsung digunakan oleh siswa Sekolah Dasar di SD Negeri Panundaan kelas 2 dan kelas 6. Penggunaan Arithmatic ini dapat dinilai sebagai media pembelajaran yang cukup efektif karena penggunaannya jelas mengurangi penggunaan teknologi dalam pembelajaran serta dengan terus menerus bermain Arithmetic siswa secara tidak sadar hapal perkalian, penjumlahan dan pengurangan yang terdapat di setiap kartu pertanyaan. Serta Arithmetic yang berisikan pembelajaran perkalian, penjumlahan dan pengurangan tidak mengurangi kesenangan para siswa untuk bermain.