Mohon tunggu...
Windy Garini
Windy Garini Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar Sejati Sepanjang Hayat

Selalu berproses untuk bertumbuh menjadi pribadi yang selalu semangat belajar dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sapa Beka sebagai Ruang Kolaborasi Bimbingan Konseling yang Memberdayakan Siswa

6 Juli 2021   20:56 Diperbarui: 6 Juli 2021   21:05 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak terasa sudah memasuki pertengahan tahun 2021  masa pandemik covid-19 sudah melanda  di seluruh dunia. Tidak terkecuali di Indonesia sebagai negara yang angka  suspect penderita Covid 19 makin hari makin bertambah di setiap daerah. Jelang pertengahan Juli  2021 ini Indonesia justru melaporkan angka kasus Covid 19 yang paling tinggi dari bulan-bulan sebelumnya Dengan fenomena ini tentu saja menimbulkan dampak di semua bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Masih banyak sekolah di seluruh daerah menerapkan pembelajaran jarak jauh secara daring maupun luring. Hal ini sesuai dengan kebijakan dan inisiatif yang dikeluarkan oleh  pemerintah untuk menghadapi kendala pembelajaran di masa pandemi Covid-19, seperti revisi surat keputusan bersama (SKB) Empat Menteri yang telah diterbitkan tanggal 7 Agustus 2020, untuk menyesuaikan kebijakan pembelajaran di era pandemi saat ini. Selain itu, sekolah diberi fleksibilitas untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa di masa pandemi, sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait kurikulum pada masa darurat. (https://gtk.kemdikbud.go.id/). Kebijakan ini berlaku di semua tingkat pendidikan termasuk diantaranya adalah Tingkat Menengah Atas.

Pembelajaran jarak jauh secara daring dan luring menimbulkan banyak tantangan dan kendala  dalam pelaksanaannya baik dari sisi siswa maupun dari sisi guru sebagai pengajar. Dari sisi siswa tentunya  terutama terkait dengan masalah kesiapan mental siswa dalam belajar, sarana dan prasarana yang mendukung juga terkait dengan dukungan moril dan materil orangtua siswa. Sedangkan dari sisi guru tentunya terkait dengan kompetensi personal, sosial,  pedagogik dan profesional yang dimiliki. Dalam keadaan pandemik seperti sekarang tentunya dibutuhkan ekstra tenaga, pikiran, dan psikis yang stabil untuk guru siap melakukan pembelajaran secara daring maupun luring. Hal ini berlaku bukan saja pada guru mata pelajaran tapi juga berlaku pada Guru Bimbingan Konseling (BK).

Berdasarkan Permendikbud  No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan per tanggal 8 Oktober 2014 sudah mulai  diterapkannya Pola Bimbingan dan Konseling Komprehensif, sebagaimana diisyaratkan dalam Pasal 6 ayat 1 yang menyebutkan bahwa: Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem. Mengacu pada Permendikbud tersebut jelas bahwa Guru BK memiliki tugas dan tanggung jawab  memberikan pelayanan yang optimal dalam bidang karir, sosial, pribadi dan belajar. Keempat layanan BK ini menjadi tantangan tersendiri bagi Guru BK dalam pelaksanaannya dalam kondisi Pembelajaran Jarak Jauh. Pemanfaatan aplikasi daring maupun platform digital bisa menjadi pilihan bagi Guru BK dalam mewujudkan program layanan BK tersebut. Memang akhirnya sangat dibutuhkan kemauan yang besar dan kuat untuk keluar dari zona nyaman agar dapat  mempelajari ilmu dalam bidang teknologi digital. Dibutuhkan sosok Guru BK yang selalu update dengan info terbaru media platform digital atau media sosial online mana yang disukai para remaja. 

Pembuatan program yang menarik dan  lebih banyak melibatkan siswa akan lebih berdampak secara luas baik bagi siswa yang ikut dalam program tersebut maupun siswa sebagai audience. Sapa Beka menjadi salah satu contoh program yang menekankan pentingnya kolaborasi antara Guru BK dan siswa asuhnya. Banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh siswa dalam kegiatan Sapa Beka. Diantaranya siswa mempunyai kesempatan untuk belajar public speaking apalagi jika di program tersebut berbentuk Live Streaming Youtube, FB Live atau IG live. Karena mau tidak mau mereka harus punya keberanian dan rasa percaya diri tampil di depan umum atau audience. Selain itu siswa diberikan kesempatan untuk berbagi kisah baik, pengalaman berkesan yang mereka alami ataupun mereka bisa saling belajar dari teman lainnya yang sama-sama terlibat dalam program yang sama. Siswa juga punya kebanggaan tersendiri dengan tampil di depan umum, mereka merasa teman-teman maupun guru sebagai audience program Sapa Beka menerima eksistensi diri mereka sebagai remaja. Melalui program Sapa  Beka siswa juga punya pengalaman yang berkesan karena dengan keterlibatan mereka di program tersebut akan menjadi cerita tersendiri nantinya ketika mereka dewasa kelak. 

Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh dari sekolah khususnya Guru BK dengan program Sapa Beka adalah, Guru BK bisa lebih banyak mengeksplorasi kemampuan dan potensi siswa melalui pertanyaan dan sharing yang diajukan kepada siswa. Karena bukan tidak mungkin, di ruang kelas secara fisik, banyak tekanan yang dialami siswa jika mereka diberikan kondisi yang sama. Karena di ruang kelas sebenarnya mereka akan berhadapan langsung dengan teman-teman yang bisa jadi akan menganggu kenyamanan mereka dalam menjawab. Selain itu, Guru BK juga bisa belajar dari sharing dan pengalaman yang diceritakan siswa mengenai topik yang dibahas. Ini menjadi info dan referensi tambahan bagi Guru BK bahwa siswa yang selama ini ini kita anggap kategori siswa biasa saja atau kurang menonjol ternyata menyimpan potensi dan pengalaman yang sangat inspiratif. Dari program ini pula, Guru BK semakin menyadari bahwa untuk menjadi tujuan Merdeka Belajar dan Merdeka Mengajar, bisa dicapai dengan prinsip bahwa Semua Murid Semua Guru. Kita bisa belajar dari siapapun termasuk dengan siswa kita sendiri.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun