Mohon tunggu...
windar deyuar
windar deyuar Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 3 orang anak

Wanita tangguh penuh semangat positif thinking.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Sahur Hari Terakhir

12 Mei 2021   09:26 Diperbarui: 12 Mei 2021   09:32 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bismillah.....

Cerita ini update masih fresh from the oven, hahaha......insyaa Allah ada hikmah-Nya, Aamiin yaa Robbal'aalaamiin

Sahur dini hari Rabu/12 Mei 2021 adalah sahur hari terakhir di bulan suci Ramadhan 1442H.

Qodarullah, keluarga kecil kami bulan Ramadhan tahun ini, untuk pertama kalinya harus melaksanakan ibadah puasa terpisah di 2 (dua) lokasi. 

Anak sulung kami (Mas Dede) puasa di Kota Blitar Jawa Timur bersama Ayahnya, sedangkan anak bungsu dan yang tengah berpuasa di Kota Samarinda Kalimantan Timur bersama saya Bundanya.

Alasan kenapa kami harus mengikhlaskan menjalani puasa terpisah adalah karena si Sulung sudah harus mengikuti perkuliahan dengan tatap muka/pertemuan offline di ruang belajar bersama para Dosennya di Kampus UNISBA (Universitas Islam Balitar) di tanah kelahiran suami saya.

Awal bulan April 2021, kami menerima info dari kampus si Sulung bahwa perkuliahan akan dijadwalkan tatap muka sepekan sebelum bulan Ramadhan, wuih ........serasa disambar gledek, dengan hati yang tidak karuan saya berusaha tenang mendengar info tersebut. Ya......bagaimana tidak kaget, karena dalam fikiran saya bahwa tatap muka si Sulung masih setelah lebaran, namun karena Peraturan yang sudah diputuskan oleh Tim Manajemen PTS (Perguruan Tinggi Swasta) tersebut, apaboleh buat kami harus mengantar si Sulung ke Blitar, meskipun dalam hati kecil saya terasa berat berpisah dengan si Sulung.  Mungkin inilah saatnya kami Orang Tua sudah harus siap melepas anak titipan-MU untuk menggapai cita-cita dan impian mereka sesuai kehendak-MU yang telah tertulis di Lauh Mahfudz.

Qodarullah juga saat ini suami saya telah memasuki purna tugas beliau di akhir tahun 2020, sehingga leluasa mengatur waktu untuk menemani si Sulung sambil menunggu kondisi anaknya siap ditinggal sendiri di Blitar.

Akhirnya, karena saya belum tega jika si Sulung langsung ditinggal oleh Ayahnya, maka sampai hari terakhir puasa dan insyaa Allah besok 1 (satu) Syawal, kami akan merayakan Iedul Fitri di tempat yang terpisah, yaa Robb.......baru saat ini kami merasa betapa berarti "kebersamaan" dalam sebuah keluarga.

Kembali ke awal cerita sahur terakhir kami, seperti biasa sejak hari pertama sahur, saya selalu meminta anak bungsu kami (Adek Ardi) untuk menelpon Ayah atau Masnya bangun sahur.

Setiap hari setelah saya terbangun sekitar pukul 03.00 wite (waktu bagian tengah di Kaltim), saya langsung ke dapur untuk menyiapkan masakan (makan-minum) sahur untuk kami bertiga dan anak tengah (Mbak Ayu) biasanya membantu menyiapkan piring, gelas, sendok dan peralatan lain, sementara si bungsu sudah otomatis mengambil handphonenya untuk menelpon Ayah atau Masnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun