Mohon tunggu...
Winda Ayu Lestari
Winda Ayu Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, salam kenal :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menjaga Protokol Kesehatan untuk Mencegah Penyebaran Covid-19

1 April 2021   10:07 Diperbarui: 1 April 2021   10:15 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

-Lebih dari 1 juta orang terinfeksi virus Corona (COVID-19). Jumlah meninggal dunia sudah diatas 35 ribu jiwa, dan makin banak pula bisnis yang kolaps akibat virus mematikan ini. Di sisi lain, masih banyak orang yang melanggar bahkan belum tahu dengan kebijakan protokol kesehatan terbaru yaitu gerakan 5M Covid. Kebijakan tersebut dibuat pemerintah guna memerangi virus corona yang tampak semakin ganas dari hari ke hari. Adapun makna gerakan 5M protokol kesehatan adalah sebagai pelengkap aksi 3M, yaitu: Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Mengurangi mobilitas. 

Warung Kopi atau Warkop dan Kafe adalah tempat yang sangat beresiko terhadap pelanggaran protokol kesehatan. Sanksi tegas juga sudah menanti bagi tempat-tempat yang terbukti melanggar protokol kesehatan. Mulai yang paling ringan adalah sanksi administratif hingga pencabutan ijin usaha tempat yang bersangkutan.

Pada hari Minggu (21/03/2021) mahasiswa KKN-P 2021 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melakukan kegiatan sosialisasi 5M ke beberapa tempat yang sering terdapat kerumunan, seperti warkop dan kafe. Salah satunya adalah Warkop Laju Jaya/Umay Juice. Di tempat tersebut tampak beberapa orang sedang berbincang tanpa menggunakan masker dan menjaga jarak. Begitupun dengan orang lain yang datang nampak tidak mencuci tangan atau menggunakan hadsanitizer sebelum memasuki warung.

Menanggapi hal tersebut mahasiswa lantas mengingatkan dan mensosialisasikan pentingnya prtotokol kesehatan untuk menekan laju penyebaran virus Corona kepada pengunjung dan kepada pemilik warung. “Ah, repot mas kalau harus buka tutup masker tiap mau makan atau minum.” ungkap Joni, pengunjung warung. “Ya saya sadar kalau pakai masker itu penting. Tetapi repot juga kalau harus buka tutup masker setiap saat apalagi saya juga perokok. Bagaimana saya merokok kalau disuruh tetap memakai masker? Serba salah sih sebenernya.” sambungnya. Renaldy selaku pemilik toko mengaku sudah menjalankan protokol kesehatan dengan menyediakan tempat untuk mencuci tangan dan menyediakan masker untuk pelanggan yang tidak menggunakan masker.

Namun hal itu dirasanya kurang efektif mengingat warung tempatnya mengais rejeki adalah tempat yang lekat dengan keakraban satu sama lain.“Bagaimanapun yang namanya protokol kesehatan 5M harus tetap dijaga, dipatuhi, dan dilaksanakan dengan benar.” kata Renaldy. “Ini juga untuk kebaikan kita bersama agar pandemi segera berakhir. Capek juga kalau begini terus-terusan. Harga makin naik sementara pendapatan berkurang.” Pungkasnya.

Renaldy sangat berterimakasih kepada teman-teman KKN-P kelompok 1 yang sudah memberikannya sebuah poster berupa gerakan 5M dan telah memberikan sabun untuk cuci tangan. ia berharap bahwa dengan adanya poster 5M yang terlihat dengan jelas dan adanya tempat cuci tangan pengunjung yang berdatangan dapat mencegah wabah virus covid-19 dari hal-hal terkecil sekalipun.

Penulis: Miqdad Dzaki Naufal K.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun