Mohon tunggu...
Winda Kurniadewi
Winda Kurniadewi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Suka hunting event fun run dan sejenisnya meski masih termasuk kategori siput race tapi tetap menjunjung tinggi prinsip 'run for a healthier life'.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mahasiswa Untidar Gandeng Kelompok PKK Desa Salam Dalam Program Diversifikasi Potensi Cabai Melalui Pembuatan Produk Chili Oil Unggulan

30 Juli 2025   10:33 Diperbarui: 30 Juli 2025   10:35 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi bersama Ibu-ibu PKK Desa Salam dalam Kegiatan Pembuatan Produk Chili Oil Unggulan (Sumber: Dokumentasi Kelompok KKN 31 Untidar) 

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar kelompok 31 mengadakan penyuluhan dan praktik pembuatan produk Chili Oil di Desa Salam, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Desa Salam memiliki potensi untuk menjadi pelopor usaha produk hasil olahan cabai yang siap dipasarkan. Program Kerja KKN bertajuk “Tani Kreasi: Chili Oil Lokal Siap Dipasarkan” dengan mengusung tema “From Local Hands, to Spicy Brands” diusulkan untuk meningkatkan kapasitas, keterampilan dan kemandirian melalui penyuluhan serta pelatihan diversifikasi olahan cabai menjadi produk bernilai ekonomis. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 14 Juli 2025 yang berlokasi di Aula Balai Desa Salam. Produk Chili Oil/Minyak Cabai merupakan bumbu berbasis minyak yang dibuat dengan menginfusi minyak sayur dengan cabai kering dan berbagai rempah, bumbu ini memiliki warna merah terang yang menggoda dan aroma yang khas, serta rasa pedas yang dapat disesuaikan dengan selera masing-masing.

Tampilan Produk Chillam (Chili Oil Salam) (Sumber: Dokumentasi Kelompok 31 KKN Untidar)
Tampilan Produk Chillam (Chili Oil Salam) (Sumber: Dokumentasi Kelompok 31 KKN Untidar)

Berkoordinasi dengan Kelompok PKK setempat, para mahasiswa KKN Untidar mengajak anggota PKK berjumlah 25 orang sebagai representasi petani cabai untuk membuat produk Chili Oil bersama. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk membantu meningkatkan hasil pendapatan pertanian desa Salam melalui kolaborasi dan kerja sama erat antara mahasiswa dan warga setempat. Dengan semangat gotong royong, mahasiswa KKN Untidar berupaya memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan nilai ekonomis cabai, serta mendukung penguatan kemandirian masyarakat secara berkelanjutan. 

Winda Kurnia, mahasiswa dari program studi Ilmu Administrasi Negara, yang juga merupakan Humas tim KKN, menjelaskan potensi besar yang dimiliki oleh cabai sebagai komoditas unggulan Desa Salam. Winda menjelaskan bahwa, selama ini, petani hanya mengandalkan penjualan cabai segar di pasar, sehingga rentan terhadap fluktuasi harga. “Kami melihat bahwa cabai memiliki potensi besar sebagai komoditas unggulan Desa Salam, namun hasil yang diperoleh petani masih minim akibat ketergantungan pada penjualan cabai segar.” paparnya.

Selain itu, kata Winda, dengan dilakukannya diversifikasi cabai menjadi berbagai produk olahan makanan salah satunya Chili Oil, memiliki keunggulan yaitu mampu meningkatkan nilai tambah cabai, memperpanjang masa simpannya, mengurangi fluktuasi harga, serta dapat membuka peluang usaha baru.

Zahra Mutiara Susanti, anggota mahasiswa KKN lainnya menambahkan program kegiatan Diversifikasi Olahan Cabai menjadi Produk Chili Oil Unggulan dilakukan lewat penyuluhan edukasi seputar potensi pertanian unggulan Desa Salam, pengertian dan tujuan diversifikasi olahan cabai, beragam produk olahan cabai salah satunya Chili Oil, kegunaannya hingga cara pembuatan produk Chili Oil unggulan. Menurutnya, anggota PKK yang kebanyakan berprofesi sebagai petani cabai sangat antusias pada pelatihan proses pembuatan produk Chili Oil ini. “Saat kami mempraktikkan cara pembuatan Chili Oil, banyak ibu-ibu PKK yang maju ke depan untuk menyaksikan langsung proses pembuatan Chili Oil, saat sesi tanya jawab berlangsung, tak sedikit yang mengacungkan tangan dan antusias menanyakan perihal proses pengolahan cabai secara lebih dalam” ujarnya.

Pembuatan produk Chili Oil dilakukan dengan menggunakan beberapa bahan seperti cabai keriting kering yang telah dihaluskan, ebi (udang kecil), bawang merah, bawang putih, garam, kaldu ayam, penyedap rasa, serta bahan opsional untul menambah aromatik  seperti kayu manis, cengkeh, bunga lawang, dan kapulaga. Proses pembuatan diawali dengan penghalusan cabai kering menggunakan blender, kemudian bawang merah dan bawang putih dihaluskan setelah sebelumnya diberi minyak goreng, lalu ditambahkan ebi yang telah direndam dengan air hangat. Setelah itu, bumbu halus ditumis hingga matang dan harum. Seasoning dilakukan sebelum air dalam bawang menguap sepenuhnya. Selanjutnya, cabai yang telah dihaluskan dimasukkan dan dimasak hingga minyak berubah warna menjadi merah, kemudian kecap asin ditambahkan dan dimasak sebentar. Terakhir, Chili Oil disimpan dalam botol kaca atau botol plastik yang telah disterilisasi.

Penyerahan Produk Chili Oil kepada Ibu-ibu PKK teraktif (Sumber: Dokumentasi Kelompok 31 KKN untidar) 
Penyerahan Produk Chili Oil kepada Ibu-ibu PKK teraktif (Sumber: Dokumentasi Kelompok 31 KKN untidar) 

Dengan adanya pelaksanaan program penyuluhan diversifikai cabai dan praktik pembuatan produk Chili Oil, ibu-ibu PKK Desa Salam menurut Winda diharapkan dapat menyalurkan pengetahuannya secara getok tular kepada warga lainnya. “Kami berharap melalui program ini dapat meningkatkan wawasan ibu-ibu PKK yang juga kebanyakan berprofesi sebagai petani cabai terkait inovasi produk olahan berbahan dasar cabai sebagai langkah awal menuju kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal” pungkasnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun