Mohon tunggu...
Winarto -
Winarto - Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

noord oost zuid west, thuis best.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rancak Bana, Muhibah Seni ISI Padang Panjang Menggebrak Masyarakat Belanda

6 April 2012   11:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:57 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_173133" align="alignnone" width="640" caption="ISI Padang Panjang on the stage; foto dokumentasi PPI-Groningen"][/caption]

Seni adalah ekspresi jiwa manusia. Lewat musik, lagu dan gerak, seni hadir sebagai bahasa universal yang menyatukan perbedaan menjadi sebuah komposisi yang harmonis dan indah. Seni bisa dinikmati oleh siapapun bahkan mampu menembus batas-batas bangsa dan meleburkan perbedaan-perbedaan. Karena itu, tidak heran jika pertunjukan seni yang dimainkan oleh ISI Padang Panjang mampu menggebrak dan memukau publik di Belanda. Dengan mengusung tema The Voice of Andalas - Diversity in Harmoni, ISI Padang Panjang mengadakan kunjungan ke Belanda untuk menampilkan kesenian dari Andalas (Sumatra) di hadapan masyarakat Belanda.

Tampil sangat mengesankan di acara Pasar Malam Indonesia yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia tanggal 29 Maret-1 April yang lalu, muhibah seni ISI Padang Panjang kembali memukau publik di kota ujung utara Negeri Belanda, Groningen pada Kamis malam (5/4). Setelah selesai show di beberapa kota di Belanda, Kota Groningen menjadi kota terakhir dalam lawatan ISI Padang Panjang di Negeri Kincir Angin sebelum kembali ke tanah air. Muhibah seni ISI Padang Panjang di Groningen dilaksanakan atas kerjasama antara Kedutaan Besar Republik Indonesia, Rode Kruis dan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Groningen.

Menjelang acara digelar, para penonton sudah tampak duduk di kursi-kursi yang disediakan oleh panitia. Mereka datang dari berbagai elemen masyarakat yang ada di Groningen, seperti mahasiswa internasional, mahasiswa dan masyarakat Indonesia staff KBRI Den Haag, serta masyarakat Belanda. Para pentonton tampak antusias menyambut pertunjukan yang diselenggarakan tanpa dipungut biaya tersebut. Para mahasiswa Indonesia yang hadir malam itu banyak yang mengajak beberapa rekan-rekan mahasiswa internasional untuk turut bergabung memeriahkan pagelaran seni yang akan dimainkan oleh ISI Padang Panjang.

[caption id="attachment_173134" align="alignnone" width="640" caption="Sebagian penonton muhibah seni ISI Padang Panjang di Groningen"]

1333709345408468974
1333709345408468974
[/caption]

Setelah segala persiapan selesai, acara pun dibuka. Sebelum pada pertunjukan utama, para penonton dihibur dengan paduan suara mahasiswa PPI-Groningen yang menampilkan beberapa lagu medley yang disusul dengan pemberian kenang-kenangan dari ISI Padang Panjang kepada PPI Groningen yang diterima langsung oleh Ketua PPI-Groningen, Hengky Purwoto. Sesudah itu, para musisi ISI Padang Panjang pun naik ke atas panggung. Mereka bersiap memainkan berbagai musik komposisi dipadu dengan lagu dan tari khas Sumatera dan Melayu. Muhibah seni ISI Padang Panjang kali ini mengusung misi kesenian ke Negeri Belanda untuk membawa dan memperkenalkan sebagian kekayaan budaya di Sumatera dengan menggabungkan dalam kreativitas dan kolaborasi musik, lagu dan tari.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Bersama tukang kendang& perkusi ISI Padang Panjang, Ozy; foto dokumentasi PPI-Groningen"][/caption]

Tidak kurang dari 100 orang penonton dibuat terkesima oleh irama musik yang dimainkan para musisi ISI Padang Panjang. Lagu-lagu berbahasa daerah Minang yang dilantunkan oleh para penyanyi tidak menghalangi para penonton untuk menikmati pertunjukan di atas panggung. Bahkan, ketika para penari melingkarkan selendang ke leher beberapa orang penonton, mereka juga langsung berjoget dan menirukan gerakan-gerakan yang diperagakan oleh penari. Mereka menikmati setiap hentakan kendang dan jimbe dan komposisi musik yang yang dimainkan dengan penuh semangat. Tepuk tangan dan sorak-sorai yang riuh terdengar membahana di kursi penonton manakala sebuah tari dan lagu selesai dimainkan.

Keceriaan dan daya tarik musik, lagu dan tari yang dimainkan oleh ISI Padang Panjang di Belanda tidak lepas dari peran koreografi Syahril Alex dan komposer musik Muhammad Halim. Selain memberikan pengetahuan tentang khasanah budaya daerah, muhibah seni ISI Padang Panjang juga memberikan hiburan bagi para penonton yang hadir malam itu di Hall Patrimonium. Meskipun sebagian besar dari para penonton tidak paham lirik lagu yang dinyanyikan, namun mereka terlihat sangat berinteraksi dengan irama musik dan menikmati setiap gerak tari. Penonton terpana ketika para musisi, penyanyi dan penari yang juga diperkuat langsung oleh Rektor ISI Padang Panjang, Prof. Dr. Mahdi Bahar S. Kar., M. Hum memainkan Indang Kurinci, Indang Ramolai, Kaparinyo, Balam-balam, Sipuluik Hitam Juluak Manjuluak, Tandok Anak Namboru, Sewai Gamaik Rang Mudo dan Tari Piriang Itiak Patah. Penonton juga sangat terpesona ketika salah seorang musisi yang juga dosen ISI Padang Panjang memainkan alat musik dari bambu, Saluang. Selain terbius dengan irama saluang dan dendang yang membawa kesan magis, penonton juga ditunjukkan cara memainkan alat musik khas Minangkabau itu yang membutuhkan teknik pernafasan khusus sehingga memang sulit untuk dipelajari.

[caption id="attachment_173135" align="alignnone" width="640" caption="Tari Piriang Itiak Patah yang memukau; foto dokumentasi PPI-Groningen"]

1333709723282437372
1333709723282437372
[/caption]

Di akhir pertunjukan, penonton dibuat terkesima ketika 5 orang penari perempuan dan 3 orang penari laki-laki dengan membawa piring di kedua tangannya, meliuk-meliuk dan bernari-nari memainkan piring. Berbagai macam gerakan dimainkan oleh para penari itu dengan diiringi musik dengan tempo yang rancak, namun piring tersebut tetap aman dan tidak terjatuh. Banyak penonton lantas mengabadikan setiap momen mengesankan tersebut. Standing ovation dan sorak pujian pun diberikan oleh para penonton setelah tari piring selesai dimainkan. Semua penonton dan para seniman ISI Padang Panjang sangat puas dengan pertunjukan 2 jam yang digelar di Hall Patrimonium Groningen malam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun