Mohon tunggu...
Wina Mardiana
Wina Mardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Saya adalah orang yang memiliki hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Globalisasi terhadap Pendidikan Karakter

8 Desember 2022   15:37 Diperbarui: 8 Desember 2022   15:50 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Globalisasi adalah suatu proses tatanan sosial yang bersifat global dan tidak tahu batasannya. Perkembangan globalisasi ini bisa diibarat dengan pedang bermata dua, memiliki dua sisi yaitu sisi positif dan sisi negatifnya atau bahaya yang bisa mengancam diri sendiri. Globalisasi bekerja dalam segala bidang kehidupan, karena dapat mengubah dan mempengaruhi sosial budaya, kebiasaan, dan perilaku dalam lingkungan interaktif. Globalisasi merupakan perubahan sosial budaya yang mendunia, karena mampu mendorong perubahan kelembagaan, pranata, dan nilai-nilai sosial budaya. Perkembangan dan perubahan sosial budaya ini bisa terjadi di tingkat lokal maupun nasional, serta mampu menembus batas-batas tradisional di mana pun (Dahlan, 1996).

Maka dapat disimpulkan, globalisasi adalah suatu proses global yang terjadi pada tatanan sosial yang tidak mengenal batas, globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses penyajian gagasan kemudian mengusulkan bangsa lain untuk mengikutinya, akhirnya mencapai suatu titik kesepakatan bersama dan menyebar ke bangsa-bangsa di seluruh dunia untuk menyebar.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk meningkatkan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam dirinya dan masyarakat. Sedangkan karakter adalah sifat, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan didasari dengan cara pandang, cara berpikir, sikap dan tindakan orang tersebut. Kebajikan ini terdiri dari beberapa nilai, moral dan norma seperti kejujuran, berani bertindak, dapat dipercaya, menghargai orang lain (Kemendiknas,  2010). Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah usaha sadar dan telah dirancang untuk membentuk watak atau kepribadian seseorang berdasarkan nilai-nilai yang ada pada masyarakat.

Pada saat ini pengaruh globalisasi itu sudah banyak yang terpengaruh dan dampak dari globalisasi ini sangat mudah menyebar luas pada zaman sekarang, karena teknologi yang semakin maju menjadikan penyebaran globalisasi sangat mudah orang-orang lihat dan tiru. Adanya globalisasi ini memberikan dampak pada segala aspek maupun bidang terutama pada bidang pendidikan. Tentunya dengan adanya globalisasi ini dapat memberikan dampak yang positif dan negatif bagi bidang pendidikan.

Dampak positif dari adanya globalisasi ini adalah adanya perkembangan pada bidang pendidikan terutama di Indonesia karena dampak dari globalisasi ini terjadi pada teknologi yang dipakai. Dengan teknologi yang semakin canggih ini bisa mempermudah dalam melakukan pembelajaran dan tentunya masih banyak lagi. Ada dampak positif pastinya adapula dampak negatif dari globalisasi ini, yaitu dengan adanya globalisasi ini apa yang masuk ke dalam gawai yang banyak dimiliki orang-orang pada zaman sekarang ini tidak bisa disaring karena dalam penyebarannya pun sangat cepat terjadi sehingga tidak bisa dihentikan. Meskipun bisa dihentikan pasti ada sebagian orang yang sudah membaca atau melihat apa yang tersebar itu lalu akan mereka kirim pada orang-orang yang mereka kenal jadinya berita atau apapun yang tersebar tidak bisa langsung terhapus.

Maka pada perkembangan dunia pendidikan di Indonesia ini tidak terlepas dari pengaruh perkembangan globalisasi, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era globalisasi atau bisa disebut dengan pasar bebas juga dapat menyulitkan dunia pendidikan di Indonesia karena terbukanya peluang bagi lembaga pendidikan dan tenaga pendidik asing untuk datang ke Indonesia. Dan juga ada sebagian orang yang menutup diri akan adanya perkembangan yang terjadi pada saat ini. Meskipun ada orang yang ingin membuka diri akan tetapi karena suatu faktor bisa menghambat terhadap pendidikan ini contohnya banyak guru-guru yang sudah berumur yang mana kemampuan dalam memahami hal yang baru itu sudah mulai menurun tapi ada juga yang bisa sehingga perlu beberapa kali untuk melakukan sosialisasi terhadap perkembangan di bidang pendidikan ini terutama pada teknologi.

Dan adanya globalisasi juga berdampak pada karakter yang dimiliki oleh peserta didik, karena ada beberapa orang yang bisa menyaring terlebih dahulu hal-hal yang sedang menyebar luas adapula orang yang tidak bisa menyaring terlebih dahulu. Dan seiring berjalannya waktu, globalisasi dapat mengubah karakter suatu bangsa. Indonesia dikenal sebagai negara yang ramah dan berbudaya, namun karena pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, julukan ini munngkin perlu dirombak.

Karena beberapa bulan lalu, berita mengejutkan publik Indonesia, berdasarkan laporan Microsoft Digital Civility Index (DCI), yang menemukan bahwa netizen Indonesia memiliki tingkat kesopanan paling rendah di Asia Tenggara. Peristiwa itu menjadi pukulan telak bagi bangsa yang dikenal dengan adat dan kebiasaan yang mengakar. Masalah seperti itu dibagi dengan tanggung jawab untuk menemukan solusi pencegahan. Dan salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan pendidikan karakter sejak dini di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan karakter dikenal dalam Islam sebagai pendidikan akhlak, yaitu upaya untuk menyempurnakan fitrah manusia.

Maka dari itu, pada saat ini agar bisa mengoptimalkan karakter anak itu harus dimulai pada saat anak masih dalam usia dini di lingkungan keluarga. Dikarenakan keluarga merupakan salah satu faktor terpenting dalam membangun karakter yang dimiliki anak. Adapun yang beranggapan bahwa keluarga itu yang memegang peranan penting dalam proses pembentukan dan perkembangan kepribadian anak. Hal ini agar anak yang dewasa menjadi anggota masyarakat yang baik dan memiliki kepribadian yang bertanggung jawab (Ahmadi, 2004).

Maka jika kita melihat pengertian keluarga di atas, kita harus bisa memberikan arahan yang baik pada saat anak masih dalam usia dini agar bisa membangun karakter yang baik pada saat anak itu nantinya dewasa. Karena jika pada saat di dalam lingkungan keluarga tidak memberikan arahan yang baik pada saat anak masih dalam usia dini bisa saja karakter anak pada saat dewasa juga bisa memiliki karakter yang kurang baik. Dan selain keluarga yang berpengaruh dalam karakter anak itu berada pada sekolah.

Pendidikan sekolah yang membekali anak dengan tujuan pendidikan dapat membimbingnya menuju pencapaiannya, tidak terlepas dari jerih payah dan jerih payah guru yang diberi segudang tanggung jawab oleh orang tua dan keluarganya. Bagaimanapun, orang tua membimbing anak-anaknya dari kenyataan bahwa mereka tidak cukup mampu dan tidak punya waktu untuk mendidik mereka dengan baik dan sepenuhnya. Hal ini disebabkan keterbatasan dan kesibukan orang tua untuk senantiasa memenuhi kebutuhan anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun