Sudah lama saya tidak menulis di Kompasiana. Sejak terdaftar di blog bersama ini per 03 Mei 2012 (ini yang tertulis di laman profil, saya sendiri sudah lupa ini betulan apa enggak he..3x), sudah beberapa artikel yang saya tulis. Kadang sambutan terhadap artikel saya cukup meriah namun lebih banyak juga yang kurang meriah alias pembacanya hanya hitungan puluhan saja.
Beberapa hari ini, iseng-iseng saya mencoba masuk kembali ke akun saya. Wah.. ternyata sudah banyak update-nya. Sudah banyak laman-laman penyerta di bagian profil. Tidak hanya laman yang memuat beberapa artikel lama yang pernah saya tulis. Tanpa ba.. bi.. bu.. saya langsung mencoba menulis lagu eh.. lagi. Mencari bahasan sederhana ketimbang membahas gabener dan wagabener.Â
Saya pun menulis tentang istilah Hari H. Istilah yang hingga artikel ini ditulispun masih kabur asal-usulnya bagi saya (bagi anda juga kah?). Selesai posting dan beres. Artikel dimuat dengan sukses. Pembacanya sepi. Ah, biar saja.. tak pusing dengan jumlah pembaca juga.
Sebelum posting, sebenarnya ada hal menarik yang menjadi perhatian saya. Ada wajah kartun berwarna biru di bawah tulisan profil dan tulisannya itu lho yang menarik! "Fa-na-tik". Wah, istilah apa pula ini? Usut punya usut, rupanya hal yang pernah saya usulkan dulu di sini sudah diterapkan di Kompasiana. Sekarang rupanya sudah ada poin. Senangnya hati ini walau belum tahu nanti poin-poin itu akan diapakan.
Keesokan harinya dengan semangat 2018 (semangat 45 sudah ketua-an soalnya), saya pun berniat untuk menulis lagi. Kali ini temanya belum saya ketahui. Niatnya, buka laptop, ketik saja satu atau dua kata dan berharap inspirasi datang suka-suka. Iseng-iseng lagi, laman profil pun saya buka kembali. Nah loe.. ternyata saya tidak lagi "Fanatik" tapi malah jadi "Junior" padahal saya jarang sekali mendengarkan lagu Koes Plus (pasti nggak ngerti kan apa hubungannya?). Wow.. apa yang terjadi? Apakah Kompasiana kembali ke jama-jaman kegelapan dulu dimana error dan trouble adalah makanan sehari-hari? Eh, ternyata tidak, status "Junior" ternyata masih saya sandang sampai sekarang :)
Atau bisa juga komentar dan opini pembaca juga masuk penilaian. Bisa saja lagi, hal ini sudah pernah disampaikan oleh admin Kompasiana, hanya saya saja yang pas tidak membacanya. Jangan-jangan penjelasannya bersamaan dengan "content affiliation" itu kali ya? Ketahuan deh.. kalau saya jarang akses. Istilah konten-konten apalah inipun belum saya pahami sepenuhnya.
Supaya bisa terus eksis gimana? Yah perbaiki.. perbaiki.. inovasi.. inovasi.. dan terakhir peduli.. peduli.. Kompasiana tak ada apa-apanya tanpa Kompasianer. Maju terus Kompasiana!
Salam sore!