Pada tahun ini sebenarnya tak pernah menyangka bahwa akan pulang kampung. Secara seminggu lebaran tak keluar rumah sekalipun karena tempat wisata dimanapun pasti ramai. Tepatnya 28 April kemarin saya memutuskan ikut keluarga untuk pulang kampung ke Tasikmalaya karena disana banyak keluarga dari ibu yang tinggal di Tasikmalaya.
Sebenarnya persiapannya sudah dari awal lebaran untuk berangkat. Tetapi karena suatu hal jadi baru bisa tanggal 28 April. Bahkan menurut teman saya orang-orang sudah kembali ke Jakarta tetapi diriku memutuskan pulang. Soalnya pastinya perjalanan untuk pulang sendiri pasti tidak akan seramai orang-orang pulang saat sebelum lebaran ataupun lebaran.
Lalu keluarga memilih waktu setelah maghrib pun berangkat ke Pol Primajasa Cililitan yang dekat dengan halte BKN. Saya, ibu, adik, ayah dan kakak sampai di tempat jam setengah delapan. Lalu langsung mencari bis menuju Tasikmalaya.
Akhirnya dapat dan langsung duduk. Namun sebenarnya ada bis menuju Tasikmalaya yang sudah berangkat duluan.
Bis yang dipilih pun kelas eksekutif yang ber-ac. Dengan harga seratus empat puluh ribu (140.000) pun sudah bisa naik bis ini. Kira-kira menunggu sepuluh sampai dua puluh menit sampai bis ini telah di isi penuh. Tepat pukul delapan malam pun langsung berangkat. Saat di perjalanan pun orang-orang melakukan kegiatan masing-masing sampai akhirnya pembelian tiket di dalam bis.
Ada petugas yang menagih uang untuk pembayaran tiket di dalam bis. Sekiranya menghabiskan tujuh ratus ribu untuk lima orang.Â
Menurut google maps sekiranya sampai jam dua atau jam tiga pagi. Jadi saya sangat semangat di dalam perjalanan bahkan sampai saya dokumentasikan dalam bentuk video kemudian dari beberapa video pun saya jadikan konten di Tiktok ataupun Instagram. Selama di bis pun saya merasakan bangun tidur bangun tidur terus menerus. Apalagi di dalam bis cukup dingin yang membuat mengigil padahal menggunakan celana panjang.
Dan yang paling saya tidak sukai yaitu jalur garut yang dimana jalannya ekstrim yang harus dilalui saat ingin ke Tasikmalaya. Bahkan sampai saya muntah. Untungnya saya sigap menyediakan kresek. Hingga akhirnya sampai di Tasikmalaya jam setengah tiga pagi.Â