Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peran Arsitektur bagi Manusia

18 Maret 2021   10:41 Diperbarui: 19 Maret 2021   12:17 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arsitektur bukan sekedar gambar dan rancang, namun juga ekspresi bagaimana manusia hidup (Jo Wiggijo/Pixabay)

Menara dari pasangan batu yang halus membentuk arsitektur Gotik, yang muncul di Eropa pada Abad Pertengahan, adalah tandingan yang sempurna untuk zaman yang mengagungkan, hingga cenderung tunduk, akan ketuhanan, selama periode ketidakstabilan yang suram.

Revolusi Industri, yang mengatur ulang dunia menurut standar rasional produksi mesin, tak pelak melahirkan Modernisme, yang menggunakan baja dan kaca yang diproduksi secara massal untuk meniru tatanan yang muncul di kota-kota ini.

Semua revolusi, terutama yang politik, segera beralih ke arsitektur untuk menciptakan monumen yang paling menonjol. Dan kemampuan arsitektur untuk menjelaskan abad dimana suatu bangunan lahir terpampang jelas; bangunan bisa jadi merupakan suatu mahkota yang disusun sedemikian rupa atau suatu penanda biasa yang bisa roboh kapan saja.

Luangkan waktu untuk mengamati bagaimana arsitektur merefleksikan budaya, dan Anda akan merasa bahwa arsitektur bukanlah sebuah profesi dan lebih banyak pandangan dunia, sebuah lensa yang dapat digunakan untuk menafsirkan semua lingkungan Anda.

Dengan demikian, arsitektur cocok untuk begitu banyak media kreatif visual yang membutuhkan konseptualisasi ruang --- desain grafis, produksi video, film, dan lain-lain. Sifat arsitektur publik yang inheren berarti bahwa pekerjaan yang dilakukan arsitek mirip dengan sosiologi dan psikologi; menyiapkan panggung untuk perilaku sosial dan reaksi interior.

Siapa yang didorong untuk masuk ke dalam ruang atau komunitas, dan siapa yang ditolak? Bagaimana orang dibuat untuk merasakan dalam konteks tertentu? Mengapa penjara terasa berbeda dari perpustakaan? Dan haruskah itu terjadi? Bentuk dan fungsi ruang publik dicapai melalui sarana politik, sehingga arsitek adalah politisi de facto.

Mendefinisikan arsitektur dari kacamata profesi lain tentu tidaklah adil. Perlu diingat, ada sekumpulan pengetahuan dalam arsitektur yang terpisah dari masalah praktis bangunan, dan soalan mereka juga spekulatif, avant-garde, dan sangat kritis terhadap cara dunia bekerja.

Melihat realitas secara kritis, alih-alih menganggapnya sebagai seperangkat tradisi yang mapan dan kuat, menunjukkan bahwa arsitektur adalah ciptaan manusia yang sepenuhnya sintetis. Arsitektur jelas mencipta hampir semua bentuk yang kita impikan.

Bentuk bangunan yang kita lihat di mana-mana (seperti atap rumah berbentuk segitiga, atau tiang-tiang megah di bangunan lampau) tidak muncul dari kebijaksanaan definitif tentang bagaimana segala sesuatunya terlihat, meskipun pengulangan atas pola -- pola ini tampaknya mengisyaratkan konsensus akhir.

Bentuk seperti itu malah harus dilihat sebagai hasil dari akumulasi nilai budaya yang istimewa, bahan yang tersedia, ekonomi, serta lokasi geografis dan iklim. Hampir semua faktor ini dapat berubah, jadi meskipun arsitektur seperti jalan di tempat dibandingkan dengan media artistik lainnya, ia tetap berkembang.

Arsitektur adalah futurisme, dan setiap kali ia menawarkan kritik dan menyarankan cara baru untuk hidup, bekerja, atau bermain, capaian itu kadang sulit dibedakan dari fiksi ilmiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun