Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sentimen Plat B dan Tilang Elektronik

11 Maret 2021   21:36 Diperbarui: 19 Maret 2021   11:50 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Twit yang mengundang pembicaraan linimasa atas plat B (tangkapan pribadi atas twit user @aan_)

Persepsi akan plat B negatif, adakah data yang mendukung?

Perbincangan linimasa Twitter pada Kamis (11/03/21) diramaikan oleh diskusi atas daerah mana yang menyumbangkan pengendara ugal -- ugalan terbanyak di daerah. Pembicaraan yang tidak langsung menyebut nama daerah, namun dari plat kendaraan memberikan impresi bahwa pemilik kendaraan Plat B sebagai pengendara yang dihindari di jalan.

Opini atas Plat B banyak disemarakkan oleh masyarakat dari daerah luar plat B yang menstigmakan plat B tidak sabaran ketika lampu merah dan cara berkendara mereka tidak cocok dengan budaya daerah yang didatangi.

Tidak berhenti di situ, identifikasi Plat B yang lebih spesifik dengan menyertakan huruf belakang yang menandakan daerah tinggal juga dilancarkan oleh sesama masyarakat Plat B. Plat B sendiri meliputi DKI Jakarta, Kota dan Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota dan Kabupaten Tangerang.

Memang yang sedang trending Plat B, namun opini pengendara ugal -- ugalan juga dialamatkan kepada pengendara plat BK dan H. Masing -- masing plat mewakili Sumatera Utara sisi Timur (pesisir Timur) dan eks Karesidenan Semarang.

Perdebatan makin seru lewat mention atas pemilik kendaraan sengaja mendatangkan kendaraan plat luar daerah untuk hindari pembayaran pajak. Ada juga pandangan bahwa plat dari kota metropolitan -- besar biasanya berkendara ugal -- ugalan dalam pengamatan warga dari kota satelit - kecil di sekitarnya.

Pada akhirnya, perdebatan seperti ini tidak bisa dikualifikasikan tanpa adanya data saintifik yang bisa membenarkan atau menolak sentiment yang ada. Penulis dengan senang hati memberikan ide skripsi -- penelitian ini kepada pembaca yang tertarik.

Dalam hemat penulis, upaya terdekat untuk dapat mulai menyisihkan sentimen hingga ditemukan fakta yang ada adalah dengan data Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik

Tilang elektronik memanfaatkan kamera pengawas yang telah dirancang untuk dapat mengidentifikasi kendaraan yang melewati area pengawasan. Jika ditemukan pelanggaran, bukti tangkapan dari kamera akan dijadikan dasar untuk mendakwa pengendara melakukan pelanggaran.

Bagaimana kerja tilang elektronik? Bagaimana menggunakannya untuk menjawab sentimen?
Halaman selanjutnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun