Mohon tunggu...
William Manggala Putra
William Manggala Putra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peneliti untuk datamakro.com

Peneliti untuk datamakro.com | Pelaku UMKM |

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisakah Kita Pulihkan Konsumsi?

27 Februari 2021   10:34 Diperbarui: 27 Februari 2021   10:45 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Bank Indonesia

Kembali ke Indonesia, ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik oleh pemerintah ataupun bagi kita para pengusaha.

Tentu dengan model Broadbent, membuat pandemi ini lebih short living menjadi target utama. Namun, setelah pandemi hampir berlangsung satu tahun dan prediksi berbagai lembaga meleset, ada baiknya kita berharap seperti orang optimis tapi bersiap layaknya realis.

Untuk pemerintah, berikan sinyal sejelas-jelasnya terkait kondisi pandemi ini. Menyampaikan keprihatinan akan situasi pandemi setelah sehari sebelumnya bergembira atas "kesuksesan" mengatasi pandemi hanya akan menimbulkan kebingungan kapan sebaiknya konsumen menghabiskan uangnya. 

Adapun gaya komunikasi "pompom" yang mengatakan situasi pandemi membaik (padahal tidak) bisa jadi kontra produktif. Bila konsumen percaya pandemi akan segera berakhir (tapi tidak kejadian), konsumen justru akan jadi lebih enggan untuk melakukan substitusi dan memilih untuk menyimpan uangnya untuk konsumsi normal setelah pandemi.

Asumsi pandemi masih berlangsung cukup lama, maka perlu didorong pelaku usaha agar menjadi lebih fleksibel untuk menyediakan substitution items.

Di sini penulis mau memberikan contoh yang kiranya cukup baik. Untuk konsumsi makanan & minuman, misalnya, sudah ada berbagai aplikasi yang membantu pengantaran ke rumah seperti Happyfresh dan GoShop sehingga tidak perlu datang ke pasar secara fisik. 

Di kategori pendidikan & kesehatan juga ada berbagai platform pengajaran dan kelas-kelas daring serta inovasi telemedicine. Hipotesa Broadbent cukup terbukti di kategori ini karena berdasarkan data BPS kategori seperti makanan & minuman, kesehatan & pendidikan, tidak terkontrasi terlalu dalam dan bahkan masih tumbuh positif (-1.39n +0.64% di kuartal empat 2020).

Yang masih perlu dorongan adalah konsumsi bersifat leisure. Data BPS menunjukan konsumsi di kategori ini seperti transportasi & komunikasi serta restoran & hotel adalah yang terkontraksi paling dalam (-9.45n -7.28% di kuartal empat 2020).

Kebanyakan dikategori ini, sisi supply memang tidak sefleksibel konsumsi non-diskresi yang bisa dibawa ke rumah. Namun demikian, tetap ada beberapa inovasi yang bisa dijadikan contoh baik. 

Untuk pencinta clubbing, ada konser virtual DWP pada tahun lalu. Bagi penggemar komedi standup, ada Comika Comedy Club yang menawarkan live streaming comedy special. 

Untuk yang suka makanan fine dining, sudah banyak jasa private dining. Bagi yang rindu dengan menonton, sekarang banyak Drive-In Cinema dan platform streaming berlangganan seperti iflix dan Mola TV.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun