Mohon tunggu...
William Lukman Djaja
William Lukman Djaja Mohon Tunggu... Konsultan - Personal Branding

Membangun pebisnis mengembangkan bisnisnya melalui personal branding dan perencanaan asuransi. Ngebahas marketing dari sisi pop culture Free Konsultasi Personal Branding Untuk Pebisnis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Tinggal di Negara Asing Tidak Menjamin Kita Berhasil Menguasai Bahasa Asing?

12 April 2016   10:51 Diperbarui: 12 April 2016   10:59 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mungkin kita sering mendengar dari banyak orang bahwa pergi kenegara dimana bahasa yang kita pelajari di gunakan adalah cara terbaik untuk menguasai bahasa asing. Dan itu memang benar adanya bahwa tinggal di negara asing adalah cara terbaik untuk menguasai bahasa asing. Alasannya sangat sederhana, yaitu supaya kita mendapatkan exposure terhadap bahasa tersebut secara terus menerus karena lewat penggunaan bahasa tersebut kita mampu menguasai bahasa asing tersebut. Ternyata, memang apa yang dikatakan orangtua kita benar adanya. 

Tapi, kenapa tinggal di negara asing yang secara teori sangatlah efektif bisa menjadi sangat tidak berguna dan hanya buang-buang waktu dan uang saja? Dengan alasan yang sama dengan bagaimana kita bisa menguasai bahasa tersebut, begitu pula kita gagal dalam menguasai bahasa asing tersebut. 

Tingkat exposure terhadap bahasa tersebut menjadi kunci kesuksesan kita di tanah asing tersebut. Karena semakin sedikit kita mendapatkannya semakin besar kemungkinan kita gagal dalam menguasai bahasa tersebut, terlebih lagi jika kita hanya memiliki sedikit waktu untuk mempelajarinya. Berikut beberapa hal yang mempengaruhi tingkat kita menerima exposure dari bahasa asing.  

1. Teman Satu Bangsa Kita

Tidak bisa dipungkiri bahwa teman kita sebangsa sangat mempengaruhi tingkat exposure tersebut. Alasannya pun sangatlah sederhana, itu karena saat kita tinggal di negara asing dan kita terus menerus bersama teman sebangsa kita, maka dengan otomatis kita akan menggunakan bahasa ibu kita terus menerus, dan tidak akan kita menggunakan bahasa yang kita sedang pelajari. Semakin dekat kita, semakin besar zona nyaman yang kita bangun, dan kita merasa enggan untuk meninggalkan zona nyaman tersebut. Karena berbicara dengan bahasa ibu kita, merasa sangat di mengerti sangat menyenangkan untuk kita, kita tidak mengerutkan dahi untuk berbicara dengan sesama kita. Tapi, apakah bedanya dengan saat kita tinggal di negara kita sendiri?  

2. Kurangnya Motivasi

Sebagaimanapun kita diizinkan untuk belajar dan bersekolah di negara asing, saat kita tidak memiliki motivasi, niat untuk menguasai bahasa tersebut, kita tidak akan mampu untuk menguasainya. Karena, saat kita memiliki motivasi kita dengan sendirinya akan mencari cara untuk bisa menguasainya dengan cara-cara alternatif yang tidak terus-menerus hanya lewat buku dan pelajaran di sekolah. Sehingga, kesempatan untuk bertemu dengan orang asli di negara asing bukanlah hal yang kita takuti, dan rasa aneh. 

Jadi, sebelum kita meletakkan kaki kita di tanah asing, ada baiknya kita pikirkan tujuan utama kita belajar, dan seberapa kita ingin menguasai bahasa tersebut. Karena, waktu adalah hal yang mahal dan tidak akan bisa kita dapatkan kembali, pastikan bahwa saat kita pergi, kita tidak kembali dengan hal yang sama seperti kita pergi pertama kali. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun