Mohon tunggu...
William Lukman Djaja
William Lukman Djaja Mohon Tunggu... Konsultan - Personal Branding

Membangun pebisnis mengembangkan bisnisnya melalui personal branding dan perencanaan asuransi. Ngebahas marketing dari sisi pop culture Free Konsultasi Personal Branding Untuk Pebisnis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Penting untuk Kita Mengenal Diri Kita Sendiri?

25 Juli 2016   13:18 Diperbarui: 8 Agustus 2016   11:23 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak dari kita tidak mengenal diri kita sendiri, Untuk apa saya hidup? Talenta apa yang saya miliki? Potensi apa yang saya miliki? Siapa saya? banyak dari kita tidak mengenal diri kita sendiri, dan pada akhirnya menyebabkan kita untuk mengikuti arus dunia ini bergerak. Lahir, bersekolah, bekerja, menikah, punya anak, pensiun, meninggal. Banyak dari kita bergerak sesuai dengan kemana arus dunia ini membawa kita, sehingga menghasilkan hidup yang tidak maksimal. Saya salah satu orang tersebut dahulu. 

Sebelum mengenal diri saya sendiri tentu, setelah lulus kuliah saya akan bekerja di sebuah perusahaan layaknya orang-orang pada umumnya, tanpa mengetahui potensi apa yang Maha Kuasa berikan pada saat saya lahir. Bersyukur sebelum saya lulus dari kuliah saya berhasil mengenali potensi apa yang saya miliki dan tujuan utama saya hidup di dunia ini. Sehingga, saat ini bekerjapun tidak ada rasa-rasa seperti kebanyakan orang yang membenci datangnya hari senin dan bersuka-cita atas datangnya hari jumat. Kenapa? karena saya tahu kenapa, dan apa yang menggerakkan saya untuk bekerja. 

Langkah pertama, kita bisa bercerita kepada orang-orang yang mungkin lebih dewasa atau lebih senior mengenai diri kita, apa yang mereka lihat dari diri kita sendiri, potensi apa yang ada di dalam diri kita, kekurangan, kelebihan apa yang kita miliki, yang menjadikan diri kita sebagaimana diri kita adanya sekarang. Karena, hal sederhananya seperti ini jika orang-orang melihat kita sebagai orang yang kurang teliti, tergesa-gesa dan senang untuk berhubungan dengar orang lain. Tentu akan sangat bijak jika kita tidak memasuki dunia akutansi yang menuntut ketelitian yang tinggi, tetapi tentu tidak menutup kemungkinan karena setiap manusia bisa berubah. 

Karena itulah karakter seseorang, dasar temperamen seseorang yang diberikan oleh yang Maha Kuasa bisa disangkutkan dengan potensi, atau talenta apa yang kita miliki. Tapi, tentu banyak dari kita yang tidak mengenal diri kita sendiri, memang ada banyak test yang bisa menjelaskan dengan sangat jelas seperti apa diri kita masing-masing, sebagai contoh: foto karakter, atau MBTI test. Kemudian, alasan kedua kenapa kita tidak mengenal diri kita sendiri karena kita sendiri tidak ingin mengenal diri kita, kecewa atau di permalukan di depan orang jika orang-orang mengetahui siapa diri kita yang sesungguhnya. 

Langkah kedua, kenali tujuan utama kenapa anda bekerja, sekolah atau melakukan hal-hal yang anda lakukan saat ini. Terkadang, kita tidak memiliki tujuan yang jelas kenapa kita bertinda seperti ini atau seperti itu, untuk yang bekerja kita mungkin bekerja sekedar hanya untuk uang setiap bulan yang perusahaan berikan dan dengan itu kita belanja barang-barang untuk menunjukan kepada orang-orang lain. Pada akhir bulan, kita akan menghemat gila-gilaan karena gaji yang diberikan sudah habis, dan kita tidak bisa makan dengan benar lagi. 

Dengan dua langkah tersebut kita bisa memaksimalkan potensi yang terdapat di dalam diri kita, kita bisa bekerja atau bersekolah dengan lebih baik. Karena tanpa tujuan seseorang tidak akan bisa bergerak maju, karena ia sendiri tidak tahu kemana ia akan membawa dirinya. Sehingga, kenali diri anda terlebih dahulu, kenali potensi dan talenta apa yang anda miliki. Lalu maksimalkan dengan memiliki penggerak/tujuan dasar anda melakukan apa yang anda lakukan.

Akibat paling sederhana dari tidak mengenal diri sendiri adalah hidup yang biasa-biasa saja atau mediocre. Saya percaya bahwa Yang Maha Kuasa tidak menciptakan kita untuk menjadi seorang yang biasa saja. Kita diciptakan untuk tujuan mulia yang disediakanNya dari awalnya. Sehingga, kita sudah menyia-nyiakan apa yang telah Ia sediakan dari awalnya. 

Jadi, kenali diri anda terlebih dahulu, tidak ada kata terlambat meskipun sekarang anda sudah menikah atau sudah mempunyai cucu. Anda masih bisa berdampak buat banyak orang disekitar anda. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun