Mohon tunggu...
William GeraldoAmos
William GeraldoAmos Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas AtmaJaya Yogyakarta

SEMANGAT!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pekerja Keras tapi Tetap Peduli Sesama?

13 Oktober 2020   13:42 Diperbarui: 13 Oktober 2020   13:45 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

#kabuajy07

Berdasarkan gambar diatas, sudah terlihat bukan bahwa 3 orang tersebut adalah orang Jepang? Orang Jepang dikenal sebagai orang yang mendedikasikan hidupnya untuk bekerja, bekerja, dan bekerja. Tapi ternyata orang Jepang yang setiap harinya hanya bekerja, makan dan beristirahat itu tidak bekerja sendiri sebagai orang yang individualis, namun bekerja sama sebagai suatu kelompok. Mereka lebih mementingkan kepentingan kelompok daripada kesenangan pribadinya. Berdasarkan pengertian Nilai Hostfede, budaya orang jepang ini termasuk dalam kategori Kolektivisme dan Maskulin.

Kolektivisme adalah kecenderungan dari masyarakat untuk bergabung dan bekerja bersama kelompok agar bisa menjaga satu sama lainnya dan saling membantu. Hubungan yang ada di dalam kelompok ini biasanya tumbuh karena adanya moralitas dan hubungan yang terjalin seperti keluarga. Nilai Hostfede Kolektivisme ini dapat dilihat dari cara bekerja orang jepang yang bekerja bersama teman 1 timnya di tempat mereka bekerja atau bisa dilihat dari olahraga basket/sepak bola di mana mereka bermain sebagai 1 tim yang berisikan 5 orang di dalam lapangan basket dan 11 orang di dalam lapangan bola.

Selain itu, maskulin adalah hal yang merefleksikan suasana di mana nilai-nilai dominan di dalam masyarakat adalah kesuksesan, uang, dan kepemilikan/pengakuan yang kita dapatkan. Masyarakat maskulin cenderung menginginkan sesuatu yang bisa didapatkannya seperti uang, kemajuan, dan pengakuan dari masyarakat di sekitarnya. Orang-orang maskulin berpikir prestasi yang didapatkan lebih penting daripada hal lain. Contoh dari nilai Hostfede maskulin ini dapat dilihat juga dari masyarakat Jepang yang setiap hari hanya fokus bekerja.

Oleh karena itu masyarakat Jepang memiliki budaya kerja yang merupakan gabungan dari kolektivisme dan maskulin. Di mana hal ini merupakan budaya yang baik dan patut dicontoh karena selain bekerja keras, mereka juga tidak lupa untuk tetap bersosialisasi dan menjaga hubungan sebagai satu kelompok yang satu dan saling menjaga satu sama lain.

Daftar Pustaka

Pherdana, M.S. (2015, 1 Juli). Perhitungan Nilai Budaya dengan Menggunakan Value Survey Module 2008 : Sebuah Telaah Kritis. Jurnal Bisnis Strategi. 24(01)

emb-japan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun