Mohon tunggu...
willemrawung
willemrawung Mohon Tunggu... Guru - Hidup untuk memanusiakan manusia

Kehidupan ada karena cinta dan anugerah maka indahkanlah kehidupan sebelum hati itu padam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Kesebelas, Menuntut Kreatifitas Calon Guru Penggerak

6 November 2021   14:08 Diperbarui: 6 November 2021   14:17 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya terinspirasi untuk melakukan refleksi pada minggu ini dengan teringat pada setiap memperingati 17 Agustus melalui permainan "Panjat Pinang." Tujuannya sudah jelas yaitu ingin meraih hadiah yang terdapat pada ujung pinang. Rupa-rupa hadiah yang dapat dilihat dengan jelas melalui mata. Tetapi hadiah yang ada dalam bayangan saya yaitu materi-materi yang sudah saya dapatkan di modul 1 dan modul 2.1.

Setiap kali ingin memanjat pinang selalu dengan usaha keras dan pantang menyerah. Ada pembelajaran yang menarik karena bukan saja berkaitan dengan pribadi saya sendiri tetapi bagaimana dapat bekerja sama dengan rekan CGP lain, Pengajar Praktik, Fasilitator dan Instruktur yang mendampingi sehingga saya mampu meraih dan mengambil hadiah (dalam bahasa saya materi modul 1 sampai modul 2.1) pada ujung Pohon Pinang. Meraihnya butuh kerja keras, kadang jatuh, kadang mampu memahami materi dengan lancar. Kadang tersendat karena begitu sulit memahami materi, tetapi ketika berusaha dilakukan  berulang-ulang akhirnya mampu memahami inti materi.

Sekarang saya sampai pada meraih hadiah pada modul 2.1. yaitu tentang RPP berdiferensiasi. Jujur, materi ini mulai terasa berat dan butuh waktu untuk memahami dengan saksama. Sama seperti ketika memanjat pinang ada begitu banyak yang memberikan motivasi, maka dalam minggu ini ketika pinang yang saya naik baru sepertiganya ternyata banyak yang memberikan dukungan. Syukurlah kami mendapatkan sedikit penyegaran melalui pertemuan lokakarya 3. Lokakarya 3 berisi materi tentang visi, misi, tujuan dan rencana program. Lokakarya 3 menghadirkan kepala sekolah/wakil dalam upaya pemantapan visi misi sekolah yang disesuaikan dengan visi misi sekolah. 

Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Lagoon Western Manado pada tanggal 5 November 2021 dan setelah itu dilanjutkan dengan materi pemantapan dari Instruktur sehubungan dengan penyusunan RPP berdiferensiasi. Saya pun bersyukur bahwa menaiki Pinang ini dilakukan dengan waktu yang cukup panjang. Diselingi dengan lokakarya yang dilaksanakan di tempat yang sangat representatif sehingga membuat saya termotivasi kembali untuk menapaki centi demi centi pinang yang masih jauh dari batas ujungnya.

Untuk menggali refleksi lebih mendalam pada minggu ini, saya menggunakan metode 4C yaitu connection, challenge, concept, change. Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Saya mengambil model ini karena cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran yang diberikan selama minggu ini.

Materi pada minggu ini sangat berkaitan erat (connection) dengan materi sebelumnya. Pada modul 1 berbicara banyak tentang landasan pendidikan merdeka belajar, maka pada modul 2 diawali dengan bagaimana menyusun pembelajaran yang berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan tujuan menyesuaikan dengan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap pribadi murid. Jadi pembelajaran ini menekankan bahwa guru membuat pembelajaran yang dapat mengembangkan setiap pribadi murid. Menyesuaikan dengan kebutuhan murid sampai pada penyesuaian gaya atau cara belajar murid. 

Terdapat beberapa hal penting untuk diperhatikan sehubungan dengan pembelajaran berdiferensiasi yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Pembuatan RPP berdiferensiasi harus memperhatikan kelas masing-masing sehingga dibutuhkan pemetaan kelas supaya dapat menjawab kebutuhan murid dalam belajar. Kebutuhan belajar murid mencakup auditori, visual dan kinestetik atau gabungan dari beberapa gaya belajar tersebut.

RPP berdiferensiasi sebenarnya sama dengan RPP yang sudah dibuat sebelumnya seperti yang diungkapkan oleh Instruktur pada kegiatan Gmeet (challenge). Memang benar, tetapi dalam merancang RPP berdiferensiasi terdapat beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh guru. Sebagai guru harus mampu mengelola pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan murid dengan minat masing-masing murid. Minat setiap murid perlu dijaga sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja setiap masing-masing murid. Pembelajaran berbasis minat seharusnya tidak hanya menarik dan memperluas minat murid yang sudah ada, tetapi juga dapat membantuk mereka menemukan minat baru.

Profil belajar murid mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu dalam belajar. Tujuannya untuk memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar yaitu memberi kesempatan kepada murid belajar secara natural dan efisien. Kadang-kadang secara tidak sengaja kita cenderung memilih gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar kita sendiri, padahal kita tahu setiap anak memiliki profil belajar sendiri. kesadaran ini  penting agar guru dapat memvariasikan metode dan pendekatan mengajar.

Konsep-konsep (concept) utama yang saya pelajari selama seminggu ini yang saya rasa penting untuk dibawa terus selama menjadi calon guru penggerak bahkan setelah menjadi guru penggerak yaitu pertama: RPP yang memuat pembelajaran berdiferensiasi sama dengan RPP yang lainnya. Ini bukan sebuah jenis RPP yang baru. Kedua. Perbedaannya hanya proses pembuatan yang harus dimulai dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar murid (dengan melihat pada kesiapan, minat, profil belajar siswa). ketiga, skenario pembelajaran dalam RPP akan mendeskripsikan bagaimana cara memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Keempat, RPP yang memuat pembelajaran berdiferensiasi akan mendeskripsikan secara jelas apa yang ingin dicapai (tujuan pembelajaran), bagaimana guru akan mengukur ketercapaian tujuan (asesmen), dan bagaimana cara guru membantu siswa untuk mencapai tujuan tersebut (kegiatan pembelajaran).

Keempat hal tersebut masih  ditambah lagi dengan guru yang harus memahami profil belajar murid sehingga membuat RPP memperhatikan beberapa hal penting yaitu pemetaan. Tiga gaya belajar murid yaitu visual: belajar dengan melihat (misalnya melalui materi yang berupa gambar, menampilkan diagram, power point, catatan, peta, graphic organizer ); auditori: belajar dengan mendengar (misalnya mendengarkan penjelasan guru, membaca dengan keras, mendengarkan pendapat saat berdiskusi, mendengarkan musik); kinestetik: belajar sambil melakukan (misalnya bergerak dan meregangkan tubuh, kegiatan hands on, dsb). Mengingat bahwa murid-murid kita memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, maka penting bagi guru untuk berusaha untuk menggunakan kombinasi gaya mengajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun