Kupang, 11/9/2025 - Â Upaya penanganan darurat bencana cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Nagekeo pada Senin, (8/9/2025) terus dimaksimalkan. Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan Pemerintah Provinsi NTT akan terus bergerak memastikan penanganan cepat bencana di wilayah ini.
"kami telah rapat bersama untuk mengatasi masalah yang ada, dan setelah mencermati segala yang ada, saya langsung menghubungi BNPB di Jakarta untuk mengirim helikopter, dan per hari ini (11/9/2025) juga Wakil Menteri PU sudah tiba di Nagekeo," ujar Melki.
Dijelaskan Melki Laka Lena, kerja sama dan kolaborasi lintas Instansi untuk penanganan bencana ini telah dilakukan sejak hari pertama kejadian untuk memastikan para korban dan warga terdampak bencana mendapatkan bantuan darurat bencana sesegera mungkin.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, banjir bandang yang menerjang wilayah Kabupaten Nagekeo ini berdampak pada 14 desa di tiga kecamatan, yakni Mauponggo, Nangaroro, dan Boawae.
Sementara itu, korban yang meninggal dunia sebanyak empat orang dan empat warga lainnya masih dalam proses pencarian. Operasi SAR terus dilakukan di tengah kondisi cuaca dan medan lapangan yang terbilang sulit.
Saat ini, Bupati Nagekeo telah menetapkan status tanggap darurat bencana cuaca ekstrem melalui keputusan Nomor 330/Kep/HK/2025 yang berlaku 21 hari, terhitung tanggal 9 hingga 30 September 2025. Â
Untuk mendukung kebutuhan warga terdampak, Pemerintah Provinsi NTT melalui BPBD NTT menyiapkan bantuan logistik berupa selimut, matras, peralatan masak, higiene kit, kasur lipat, velbed, peralatan kebersihan, makanan tambahan untuk anak-anak, serta tenda keluarga. Bantuan dijadwalkan diberangkatkan hari ini, Kamis (11/9/2025) melalui jalur laut Kupang -- Aimere.
Gubernur Melki Laka Lena mengatakan, saat ini semua pihak terkait telah bergerak memberikan respon cepat untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.
Dijelaskan Melki Laka Lena, Pemerintah Provinsi NTT bersama BNPB, Kementerian Pekerjaan Umum RI, Dinas Sosial, dan BPBD NTT menggerakkan bantuan darurat untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak dengan prioritas utama saat ini adalah pemenuhan logistik, air bersih, dan layanan kesehatan.
"Yang penting sekarang kita pastikan dahulu semua korban bisa makan, minum, dan mendapatkan air bersih. Setelah situasi darurat teratasi, kita masuk ke tahap berikutnya, yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi," tegasnya.