Mohon tunggu...
Wildatul Aliyah
Wildatul Aliyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jember

Berisi tentang tulisan-tulisan dari berbagai pembahasan yang dapat menghibur dan menambah wawasan bagi siapapun yang membaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Corona Tak Kunjung Bubar Mahasiswa Semakin Ambyar

21 Juni 2020   15:46 Diperbarui: 30 Juni 2020   13:16 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: infobekasi.co

Kata 'Corona' sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Kasus positif Corona atau Covid-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada bulan Maret 2020  dan pertama kali di umumkan oleh Presiden Joko Widodo. Meski awalnya hanya beberapa orang saja yang menjadi korban positif, namun seiring berjalannya waktu pasien yang terjangkit virus ini semakin merajalela hingga ribuan orang. 

Akibatnya pemerintah mulai memberlakukan kebijakan untuk melakukan segala aktivitas di rumah saja dengan harapan pandemi Corona ini segera berakhir di Indonesia. Saat ini segala aktivitas telah dibatasi termasuk salah satunya yaitu kegiatan kuliah yang sementara diganti dengan kuliah via daring.

Kuliah via daring atau yang lebih sering disebut kuliah online merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi aktivitas berkumpul dengan banyak orang. Kebijakan ini  diberlakukan sejak pasien positif Corona di Indonesia semakin meningkat setiap harinya. Namun meski tujuan diberlakukannya kuliah online demi kebaikan  bersama, akan tetapi terdapat dampak yang harus dirasakan oleh mahasiswa. 

Banyak mahasiswa yang mengeluhkan kuliah online ini  meski dibeberapa kampus di Indonesia sudah menyediakan subsidi kuota gratis agar mempermudah mahasiswa dalam mengakses kuliah online.

Menurut Fraya Ani Azizah selaku mahasiswa menilai kuliah online kurang efektif karena tidak semua mahasiswa faham dengan penjelasan yang diberikan oleh dosen apalagi untuk beberapa mata kuliah yang memperlukan praktek langsung. Terkadang juga terdapat dosen yang tidak menjalankan sistem kuliah online seperti yang sudah ditentukan.

Disini banyak mahasiswa merasa keberatan karena harus benar-benar mampu memahami sendiri materi mata kuliah yang diberikan dosen. Kuliah online menyebabkan mahasiswa kesulitan 'bernafas' karena tugas yang lebih banyak dengan jangka waktu yang lebih cepat ketimbang pembelajaran tatap muka seperti biasanya. 

Kendala lain yang dirasakan mahasiswa yaitu jaringan yang kurang mendukung dibeberapa  wilayah yang menyebabkan mahasiswa susah mengakses kuliah online.  Kuota dan jaringan saat ini benar-benar menjadi penentu nilai mahasiswa.  

"Jika  dibandingkan dengan kuliah offline atau kuliah tatap muka, kuliah online lebih memungkinkan mahasiswanya untuk tidak mengikuti  perkuliahan karena hambatan bisa terjadi kapan saja selama di rumah" Pendapat Astri Paramita sebagai mahasiswa.

Mahasiswa khawatir jika terlalu lama menjalani kuliah online tanpa pertemuan langsung dan praktek, ditakutkan skill dan pemahaman mereka tidak cukup dan akan merasakan kesulitan disaat  menjalani tugas akhir dan ketika memasuki dunia kerja nantinya.

Sementara itu keluhan lain dirasakan oleh mahasiswa tingkat akhir yang harus merasakan kegelisahan karena harus mengerjakan skripsi di tengah pandemi virus Corona seperti ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun