Mohon tunggu...
Wildan Fikaromil Layali
Wildan Fikaromil Layali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Candi Jabung Peninggalan Majapahit

16 Desember 2022   19:03 Diperbarui: 16 Desember 2022   19:08 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Candi merupakan peninggalan bersejarah yang harus dijaga kelestariannya khususnya diindonesia. Indonesia memiliki banyak peninggalan bersejarah seperti halnya candi. Candi banyak sekali ditemukan di Indonesia seperti di daerah Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan namun kebanyakan candi banyak ditemukan di daerah jawa tengah dan jawa timur. Pada umumnya masyarakat Indonesia banyak mengenal atau mengetahui candi candi termasyhur seperti candi prambanan dan Borobudur.

Candi sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bangunan suci yang berfungi sebagai tempat ritual persembahan atau peribadatan pada zaman hindu. Candi juga tidak lepas dari sejarahnya mulai dari kerajaan jawa hingga agama budha dan hindu pada abad ke-7 sampai apad ke-14. Dalam Wikipedia ada beberapa kategori hierarki candi yaitu candi kerajaan, candi wanua, dan candi pribadi, dalam candi kerajaan cenderung dibangun megah, mewah dan besar candi kerajaan biasanya digunakan untuk acara keagamaan penting kerajaan seperti candi Borobudur. Pada Candi Wanua biasanya digunakan oleh masyarakat atau orang orang desa pada suatu kerajaan candi ini biasanya dibangun tunggal tidak berkelompok seperti Candi Sanggrahan, dan Candi Pringapus. Lalu pada Candi Pribadi biasanya digunakan sebagai fungsi mirip makam seperti Candi Jajaghu, Candi Surawana dan Candi Kidal.

Banyak sekali candi yang dapat kita temukan diindonesia khususnya di daerah jawa seperti Candi Asu Sengi Jawa Tengah, Candi Klero Jawa Tengah, Candi Ngempon Jawa Tengah dan masih banyak lagi, meskipun kebanyakan candi ditemukan berada di daera jawa tengah namun ada juga yang berada di wilayah Jawa Timur seperti Candi Jago Malang, Candi Jawi Pasuruan, Candi Brahu Mojokerto, Candi Penataran Blitar, Candi Jabung Probolinggo, Candi Singasari Mojokerto dan Candi Bajang Ratu Mojokerto, salah satu candi yang ada di wilayah jawa timur yaitu candi jabung candi ini berada di desa jabung kecamatan paiton kabupaten probolinggo jawa timur candi ini berjarak 5 km dari kecamatan keraksaan. Candi ini merupakan candi hindu peninggalan kerajaan majapahit dilansir dari website disporaparbud.probolinggo.go.id dalam kitab nagarakertagama candi ini disebut dengan nama Brajajinaparamitapura dalam kitab ini juga di jelaskan bahwa candi jabung dikunjungi oleh hayam wuruk pada lawatannya keliling jawa timur tahun 1359 masehi.

Melansir dari situs radarbromo.jawapos.com bahwa candi ini pada zamannya dipergunakan untuk penyembahan atau peribadatan, sebagai tempat persinggahan dan tempat penyekaran. Candi ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat probolinggo khususnya daerah paiton, selain itu candi ini menjadi objek wisata bagi masyarakat sekaligus menjadi edukasi bagi siswa dan mahasiswa disana. Mereka dapat mengenal budaya orang masa lalu dan sejarah tentang peradaban disana.

Candi ini menghadap ke barat dengan tangga didepannya. Candi ini terbagi tiga bagian yaitu kaki, badan dan atap. Dilansir dari timesindonesia.co.id candi ini berbentuk silinder sedangkan diatasnya berbentuk stupa yang membuat menarik juga adalah material yang digunakannya yaitu menggunakan batu bata merah berkualitas tinggi kemudian diukir bentuk relief dari struktur material batu bata merah ini bisa bertahan hingga ratusan tahun.

Candi ini terdiri dari dua candi atau bangunan, satu bangunan utama dan satu lagi bangunan yang lebih kecil. Pada bangunan yang utama terbuat dari batu bata merah dengan ukuran 13,11 meter, dengan lebar 9,58 meter dan tingginya 15,58 meter sedangkan candi yang kedua lebih kecil daripada candi utama candi ini terletak di sebelah barat daya halaman candi utama.


Dalam cerita sejarahnya sendiri melansir dari website radarbromo.jawapos.com dahulunya candi ini dibangun oleh empat bidadari yaitu Nawang Sito, Nawang Wulan, Nawang Sukma dan Nawang Sari, keempat bidadari ini berasal dari kayangan. Pada awalnya Hayam Wuruk memerintahkan Patih Gajah Mada untuk membangun bangunan suci atau tempat persinggahan karena pada saat kunjungan Hayam Wuruk disana tidak terdapat tempat persinggahan. Hal tersebut membuat Patih Gajah Mada bingung hingga akhirnya dia sampai di sumber mata air yaitu di Desa Taman Sari pada saat itu dia bertemu dengan perempuan yang sedang mandi disana wanita tersebut tak lain adalah Nawang wulan dan tiga wanita lainnya, wanita wanita tersebut tak lain adalah bidadari.

Pada saat Patih Gajah Mada bertemu dengan bidadari tersebut dia mengutarakan maksudnya untuk membuat suatu tempat persinggahan, lalu Nawang Wulang mengatakan bahwa dia sanggup untuk membangun tempat persinggahan namun Nawang Wulan memberikan syarat bahwa jika Patih Gajah Mada berhasil mengalahkan mereka maka mereka akan bersedia untuk membangunnya, lalu pada akhirnya Patih Gajah Mada mengalahkan para bidadari tersebut sehingga bidadari bersedia untuk membangun candi tersebut.

Pada awal pembangunannya candi tersebut gagal karena para bidadari tersebut berkata bahwa mereka sanggup membangunnya jika tidak boleh ada yang melihatnya namun karena rasa penasaran Patih Gajah Mada pada saat dia pergi ke Mojokerti dia mengintip para bidadari membangun candi tersebut akhirnya cani tersebut gagal. Oleh karena itu Patih Gajah Mada meminta maaf kepada para bidadari tersebut lalu pembangunan candi tersebut di ulang hingga jadilah Candi Jabung.

Itulah sekilas sejarah dari Candi Jabung, pada saat ini Candi Jabung objek wisata yang kerap dikunjungi oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat luar kota. Para masyarakat yang berkunjung tidak dipungut biaya sepeserpun karena wisata Candi Jabung ini di gratiskan bagi orang yang ingin berkunjung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun