Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMS

12 Desember 2009   04:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:58 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_36889" align="alignleft" width="100" caption="SMS"][/caption]

Beberapa hari ini saya mendapatkan SMS (Short Message Service) dari sahabat saya mas Johan wahyudi, yang merupakan guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Kalijambe Sragen Jawa Tengah. Isi SMS dari beliau sangat menarik, dan rasanya sayang kalau tidak saya sharingkan kepada teman-teman maya saya di kompasiana. Mungkin anda belum pernah membacanya. Isi dari SMSnya sebagai berikut:

  • Keberkahan itu seperti memancing ikan. Hanya dengan secuil pelet, kita akan mendapatkan ikan yang jauh lebih besar daripada umpan. Karena itu, cobalah anda sisihkan sebagian kecil harta anda sebagai umpan dan dapatkan ikan-ikan kebaikan yang LUAR BIASA.
  • Hari itu, Smith Mitchell membersihkan rumahnya. Semua sampah dikeluarkan dan semua barang bekas dikumpulkannya. Ia berniat untuk menjualnya ke tukang pengumpul barang bekas. Alhamdulillah semua barang bekas itu terjual, tetapi hanya cermin yang belum laku terjual. Datanglah si miskin yang tertarik dengan keunikan cermin tersebut. Setelah menawar kepada Smith, dibayarnya dengan harga US $1. Dalam perjalanan pulang, tak disengaja bingkainya terlepas dan pecah. Betapa kagetnya si miskin. Ternyata bingkai itu terbuat dari emas. Apa hikmah yang dapat dipetik dari kisah itu? Saudaraku, kita sering terkecoh dengan chasing (bungkus yang dilihat). Marilah menjadi pribadi yang berharga karena emas memang berbeda dari tembaga
  • Terkisah di zaman dahulu kala, Al Fuadhil bin  Iyadh berjalan di pasar. Beliau baru saja menjual benang rajutan istrinya. Ketika perjalanan pulang, Ditemuilah 2 orang yang sedang bertengkar. Mereka bertengkar karena berebut uang 1 dirham. Agar terjadi berdamaian di antara mereka, ia pun merelakan uang penjualan benang istrinya, padahal uang itu untuk membeli beras. Setibanya di rumah, ia bercerita peristiwa itu kepada istrinya. Segera istrinya mengumpulkan barang rongsokan yang ada di rumahnya, dan disuruhnya suaminya menjualnya. Hasil penjualan itu akan bisa dibelikan beras. Namun, tak ada yang mau membeli barang rongsokan itu, hanya penjual ikan yang mau bertukar dagangan, itupun dengan ikan yang busuk. Dengan ikan busuk itu pulanglah ia ke rumahnya. Setiba sampai di rumah, disuruhnya istri memasak ikan tersebut. ketika ikan itu dibersihkan dan dipotong, betapa kagetnya sang istri. Di perut ikan itu ditemukan MUTIARA nan indah. Ia pun menjualnya ke pasar. Tak disangka-sangka, mutiara itu dibeli dengan harga 120.000 dirham. Saudaraku, begitulah cara Allah mengganti setiap kebaikan bagi hambanya yang ikhlas dengan pemberian yang TERBAIK.

Semoga SMS yang berasal dari sahabat saya itu bermanfaat untuk anda. Selamat berakhir pekan dan rasakan kehangatan dan kebersamaan bersama keluarga anda di rumah.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun