Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KTI Masih Menjadi Kendala Kenaikan Pangkat Guru

5 Maret 2011   16:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:02 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_93449" align="aligncenter" width="534" caption="Omjay Sedang Memberikan Materi PTK kepada Guru-guru PAUD di Kota Jepara"][/caption]

Setiap kali saya dipercaya untuk menjadi pembicara penelitian tindakan kelas (PTK), dan diminta untuk membimbing teman sejawat dalam membuat karya tulis ilmiah (KTI) saya menemukan banyak sekali guru yang belum bisa menulis KTI. Menulis KTI memang bukan pekerjaan yang mudah. Selain karena para guru banyak yang kurang dalam membaca buku, mereka pun kurang berlatih dalam menulis. Sehingga wajar saja apabila banyak guru yang terhambat naik pangkatnya karena tak mampu membuat sebuah karya tulis ilmiah (KTI).

Menulis KTI memang perlu keseriusan. Orang tidak dapat menulis tanpa berbekal ilmu dan kemauan. Guru banyak disibukkan oleh administrasi, demikian yang sering kita dengar. Tapi sebenarnya adminsitrasi itu adalah performasi seorang guru. Orang lain secara administratif dapat dilihat melalui administrasi ini. PTK merupakan salah satu performasi guru baik bidang adminsitratif maupun action. Bagaimana tidak, PTK merupakan hasil kinerja guru dalam memperbaiki pembelajaran.

Ada seorang teman mengirimkan email kepada saya. Begini tulisan emailnya.

Assalamu'alaikum Omjay. Dulu waktu jam mengajar saya sedikit saya masih bisa menulis di media, dengan jam mengajar banyak saya jadi keteteran. Bagaimana solusinya Pak?

Ada PTN menyelenggarakan PTK, tapi biayanya jutaan. Istilahnya PTK mandiri. Cukup buat 1 PTK angka kredit 4, masuk jurnal dengan judul sama nilai 6, diseminarkan kurang lebih 15 menit nilai 4, akhirnya bisa naik pangkat. Logis ga Pak, mohon komentar? Wassalam.

Banyak guru terjebak dalam iming-iming seperti di atas. Dengan mengeluarkan uang jutaan urusan KTI beres. Melihat kenyataan itu, hati saya tergerak untuk membantu para guru dalam membuat karya tulisnya. Mereka tak perlu mengeluarkan biaya jutaan. Mereka harus belajar secara mandiri, dan menemukan refleksi diri dari kinerjanya sebagai seorang guru.

Berbagai pelatihan atau workshop telah saya ikuti, dan berbagai seminar telah saya adakan bersama kawan-kawan di pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) agar teman-teman guru mengerti, dan paham dalam melakukan penelitian, sehingga dapat naik pangkat ke jenjang yang lebih tinggi.

1299342761357549797
1299342761357549797

Bahkan saya dan pak Dedi Dwitagama telah membuat buku tentang PTK agar para guru lebih mengenal PTK. Namun, hati saya masih terasa galau melihat ada sebagian teman-teman guru yang sangat sulit dalam membuat karya tulis. Semua itu disebabkan karena teman-teman guru telah memvonis dirinya tak sanggup untuk menulis sebelum mencobanya. Banyak diantara mereka yang mengaku kalah sebelum bertempur. Kalau sudah begitu sulitlah buat saya untuk mengajarkan tentang materi penelitian. Saya pun berusaha merubah diri menjadi seorang motivator seperti bapak Mario Teguh atau Andri Wongso agar para guru berani menulis.

Solusinya sebenarnya cuma dua, aturlah waktu dengan baik, dan kalahlah kemalasan diri. Jangan tergiur dengan hal-hal yang biayanya jutaan. Lebih baik kita mandiri atau belajar bersama guru yang sudah berhasil melakukan PTK. Saya sendiri ketika belajar mandiri, ternyata bisa juga masuk lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran di tingkat nasional. Hasil PTK saya himpun menjadi buku, dan saya kirimkan ke pusat perbukuan. Kini saya dan pak Dedi sudah membuat buku PTK beserta dengan contoh-contohnya agar para guru lebih mengenal PTK dengan baik. Alhamdulillah buku itu telah menjadi buku best seller, dan banyak digunakan oleh para guru di seluruh Indonesia. Buku ini telah banyak menginspirasi para guru untuk membuat KTI. Kami pun memberikan bimbingan PTK secara online sampai guru mampu menyelesaikan KTInya. Semua itu GRATIS, dan guru tak perlu mengeluarkan biaya, kecuali akses internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun