Krisis kesantunan dalam pemanfaatan media daring makin krusial ketika pemanfaatan internet dalam pembelajaran jarak jauh intensitasnya makin meningkat. Banyak pelajar dan guru belum dibekali dengan pendidikan karakter yang baik. Sehingga wajar bila kita belum begitu baik dalam bermedia sosial. Banyaknya berita hoaks dan lemahnya literasi digital diduga menambah kurang santunnya kita dalam pemanfaatan digital.
Guru dan pelajar kian sering terpapar informasi dan melakukan komunikasi melalui media dalam jaringan (online), sehingga potensi mengalami terpaan krisis kesantunan juga kian tinggi. Sebagai bangsa yang besar tentu kita mengalaminya saat ini.
Oleh karena itu, literasi digital menjadi isu penting dalam dunia pendidikan agar pemanfaatan media digital tidak memicu persoalan baru, khususnya kesantunan dalam berselancar di dunia maya. Kita harus mengembalikan mata pelajara TIK agar bangsa ini menjadi berdaulat di bidang TIK.
Website Puslitjak | Pusat Penelitian Kebijakan Kemdikbud
Berikut ini adalah rekaman diskusinya. Semoga kita bisa belajar dengan happy, baik dan ikhlas.
https://www.youtube.com/watch?v=AKNX6LCfDSw
Kesantunan harus diajarkan dalam sekolah-sekolah kita dan juga pendidikan dalam keluarga. Harus diajarkan kepada anak tentang perencanaan penggunaan media digital, pelaksanaannya, dan pelaporannya. Kita seperti membangun pohon pendidikan. Pohonnya berakar moral dan agama. Berbatang ilmu pengetahuan, beranting amal perbuatan, berdaun tali silahturahim, dan berbuah kebahagiaan. Itulah yang diajarkan oleh Prof. Arief Rachman, tokoh pendidikan di Indonesia.
Kegiatan pelaporan bisa melalui saluran apa saja yang akan digunakan, kontennya apa, berapa lama, kapan (penjadwalannya), bagaimana penggunaannya, apa manfaat bagi dirinya, dan sebagainya. Begitulah nasehat seorang kawan kepada saya melalui aplikasi whatsapp.
Intinya kesantunan harus diajarkan di sekolah dan rumah. Ini menjadi fokus orang tua dan guru di sekolah. Kita harus saling bekerjasama agar krisis kesantunan tidak terjadi di negara yang terkenal dengan kesantunannya sebagai bangsa.
Seorang kawan di kemedikbud menyampaikan pendapat. Bagaimana kalau dibuatkan aplikasi buat reputasi dan banget buat anak sama kita apa kira-kira siswa mau diajari karakter dengan apps hape?