Cinderella pulang kampung. Itulah judul singkat tulisan saya ini. Saya hendak bercerita tentang putri cinderella, seorang putri yang cantik jelita, namun dari keluarga yang miskin. rasanya tidak percaya, orang miskin bisa kawin dengan anak orang kaya. Putra mahkota seorang raja.
Dulu waktu sekolah dasar, Â cerita putri cinderella begitu memukau hati. Sampai saya berpikir kalau itu kisah nyata. Ternyata itu hanya kisah fantasi. Bagaimana seorang wanita yang menginjak dewasa bermimpi dikawini oleh pangeran idamannya.
Keajaiban menghampirinya. Sepasang sepatu kaca dipakainya untuk bertemu pangeran idamannya. Tapi hanya bisa semalam saja. Sayangnya, sepatunya tertinggal satu, dan mulailah sang pangeran mencari tahu siapa yang menjadi gadis idamannya.
Cinderella bertemu pujaan hatinya. Senang sekali melihatnya. Tapi sayang waktunya singkat saja. Sudah saatnya cinderella pulang kampung. Kembali ke rumahnya. Cerita itu hingga kini menurun ke anak-anak saya. Pagi-pagi buta Cinderela harus pulang kampung, kembali ke rumahnya.
Saat itu semua terlelap dalam mimpi indahnya. Begitu juga dengan kita. Terkadang ide menulis datang ketika waktu cinderella pulang kampung. Selalu saja ada kekuatan menulis di saat saat cinderella pulang kampung.
The power of kepepet akhirnya terjadilah. Kita pun bisa tersenyum lega karena sudah menulis hari ini. Kompasiana adalah tempat saya berlatih menulis. Semoga dapat terus menulis di rumah virtual yang saling membahagiakan ini.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com
