Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mana yang Lebih Banyak? Membaca Whatsapp atau Membaca Buku?

25 Februari 2021   07:49 Diperbarui: 25 Februari 2021   08:02 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Omjay PGRI (dokpri)

Membaca Buku dan Membaca Whatsapp

Banyak buku saya dapatkan isinya sama dengan yang ada di whatsapp. Bedanya saya tak perlu mengeluarkan paket data internet bila membaca buku cetak.

Jujur saya akui, aktivitas membaca di WA lebih banyak daripada membaca buku. Hal ini saya lakukan karena banyaknya informasi di WA Group. Banyak juga buku berbentuk digital saya dapatkan.

Memang lebih nyaman membaca buku cetak. Tapi untuk daerah rawan banjir seperti tempat tinggal kami, buku digital adalah solusinya. Buku akan aman tanpa harus menyimpan buku di lemari yang tinggi.

Ratusan buku tahun lalu tak bisa terpakai lagi karena banjir. Untunglah tahun ini hanya 4 buku saja yang basah terkena banjir. Itupun isinya masih bisa saya baca di blog penulisnya.

Itulah mengapa saya suka menulis di blog. Tulisan saya aman dari banjir dan selalu banjir komentar dari pembaca. Namun saya bukukan juga dalam bentuk cetak. Tulisan saya menjadi lebih enak dibaca berkat bantuan editor buku.

Menulis di WA selalu saya lakukan setiap hari. Saya menulis hanya menggunakan 2 jari jempol. Kedua ibu jari ini selalu puas menari nari menyusun kata menjadi kalimat yang berarti dan bermakna.

Membaca tulisan di WA menjadi terbiasa buat saya. Selama ini baca di WA lebih asyik daripada baca buku. Mungkin itu yang membuat buku saya kurang laku. Banyak orang lebih suka baca di aplikasi whatsapp.

Setiap buku akan menemui takdirnya. Saya percaya akan hal itu. Buku masakan dan buku kesehatan serta buku pelajaran masih laku hingga saat ini.

Jadi kalau mau laku bukunya terjual, maka perbanyak silahturahim lewat wa group. Pemesan buku kebanyakan lewat wa group. Dari website masih sedikit sekali yang pesan.

Satu buku biasanya habis terbaca dalam seminggu. Jadi sebulan bisa 4 buku. Terkadang bisa lebih kalau bukunya kurang dari 100 halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun