Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bisakah Organisasi Profesi Guru Bersatu di PGRI?

4 September 2020   15:53 Diperbarui: 13 September 2020   18:58 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin saja, dengan asumsi bahwa semua bagian yang pecah tidak ada yang hilang atau tidak bisa jika bagian utama ada yang hilang. Kedua, piring yang sudah pecah, nilainya akan lebih tinggi karena memiliki kreasi seni yang tinggi atau tidak mempunyai nilai lagi, karena keutuhannya sudah tercoreng.

Seorang kawan lainnya menuliskan di WA. 

"Berbeda itu indah OmJay. Hehehe. Berdirinya orprof guru yang lain, mestinya dijadikan bahan introspeksi diri. Bukan malah menganggap yang lain sedang melakukan kesombongan. Maaf Om Jay, ini pendapat pribadi. Oh ya, sekadar info. IGI Jawa Timur, sekarang sudah ada di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa timur. Jumlah anggotanya sudah lebih dari 15.000 orang." Begitulah katanya memberikan informasi dengan bangganya.

Saya kembali tersenyum ketika membaca komentar seorang kawan di WA Group lainnya.

"Dalam mimpi saya ...Kelihatannya ada yang jengah jika semua guru bersatu dalam rumah besar PGRI saja, karena dengan jumlah anggota yang sangat besar, maka PGRI akan tumbuh menjadi sebuah organisasi yang kuat, kokoh dan memiliki soliditas yang tinggi...yang akan menyokong dan mendukung seluruh perjuangan pengurus dengan energi yang full... 

Maka dibuatlah aturan dan kebijakan yang membolehkan (membuat organisasi guru yang lain), meskipun terbitnya Undang-undang tersebut adalah sebagai hasil perjuangan panjang Pengurus PGRI ...Saya berharap, agar mimpi ini segera berakhir. Begitulah seorang kawan guru anggota PGRI menuliskannya."

Kawan guru pengurus PGRI lainnya berpendapat. Organisasi guru bisa bersatu. Semua sama guru, semua sama tupoksinya, dokter juga hanya satu IDI. Tunjangan Profesi Gurunya sama. Rekening sama-sama di bank dititip hehe. Lalu yang lain menimpalinya.

"Iya betul sama pak... Sama-sama hasil perjuangan panjang Pengurus PGRI. Betul pak, begitu juga yang sering saya informasikan kepada rekan-rekan pengurus PGRI di daerah maupun di cabang dan ranting ..Bahwa ..Itu yang kadang kurang diperhatikan dan dipahami oleh rekan-rekan guru, bahwa TPG tidak diberikan begitu saja ...tetapi melalui sebuah proses yang panjang, penuh perjuangan, lobi2, dan pengorbanan2 ...sampai kemudian dibuat Undang-undang Guru dan Dosen sebagai dasar pemberian TPG setelah melalui seleksi ketat yang bernama sertifikasi guru... 

Yah yang tidak mau gabung dalam PGRI apalagi ingin membentuk organisasi baru? Berarti dia tidak tahu fungsinya gabung di PGRI itu sangat penting, terutama untuk kenaikan pangkat bagi PNS. Pointnya lumayan nambah Nilai Penilaian Angka Kredit (PAK). Menurut saya harus bersatu menjadi Wadah PGRI.  Tidak Ada  organisasi guru yang lain.  PGRI saja.  Jangan ada IGI. Kalau Ada yang lain jadi terpecah."

Kemudian dikusi berlanjut. 

"Benar sekali. Saya mendengar langsung dari.bapak almarhum Prof. Surya, beliau adalah pejuang guru. Makanya perjuangan  berantai.. dari  awal hingga  akhir...Perjuangan berantai  tiada  terputus... karena  perjalanan  tidak mulus...karena  kadang  mau dihapus Karena  semua  ada  perjuangan  tulus.. sampai saat ini masih mulus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun