Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bisakah Kurikulum Darurat Diimplementasikan?

9 Agustus 2020   21:00 Diperbarui: 9 Agustus 2020   21:04 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KURIKULUM DARURAT sudah diumumkan kemarin hari Jum.at 7 Agustus 2020. Peratnyaannya adalah, bisakah kurikulum darurat itu diimplementasikan? Berikut ini adalah rangkuman dari pengumumuman tersebut yang dapat anda baca infonya di bawah ini.

poster pengumuman
poster pengumuman
Rangkuman pengumuman Mas Menteri sore ini (07.08.2020):

1. Pemerintah pusat membolehkan (bukan mewajibkan) KBM tatap muka di sekolah zona hijau dan kuning (total area 43% dari seluruh wilayah RI). Cek zona di http://covid19.go.id/peta-risiko

Protokol seperti pengumuman sebelumnya. Kapasitas 50% dengan shift. Orang tua diberi kewenangan penuh di level individu untuk menolak berpartisipasi dalam KBM tatap muka.

2. Kemdikbud meluncurkan kurikulum darurat utk semua jenjang. Ini adalah kurikulum 2013 yg disederhanakan capaian pembelajarannya. Tujuannya agar tidak membebani siswa, guru, dan orang tua. Materi dipilihkan yang esensial saja. Perampingan sampai 50%. Mas Menteri tadi bilang kita nggak perlu belajar banyak-banyak tapi tidak ada yang menetas. Lebih baik kita belajar yang esensial tapi bisa paham secara mendalam.

Sekolah diberi kebebasan utk memilih (hence merdeka belajar) menggunakan: a) kurikulum 2013 secara penuh, b) kurikulum darurat, atau c) kurikulum 2013 yang sudah disederhanakan sendiri oleh sekolah.

3. Kemdikbud meluncurkan modul kurikulum darurat untuk jenjang PAUD dan SD. Modul tersebut bisa dioperasikan oleh guru, siswa, dan orang tua (atau siapa pun yg membantu siswa belajar). Modul juga termasuk asesmen, yang fokus pada literasi, numerasi, pendidikan karakter, dan kecakapan hidup. Kurikulum darurat ini berlaku sampai akhir tahun ajaran ini, meski nanti kondisi sudah normal.

Bapak dan Ibu ysh.,

Kemendikbud telah mengumumkan SKB Empat Menteri tentang Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran dimasa Pandemi Covid-19 pada tanggal 7 Agustus 2020, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Kurikulum darurat dalam kondisi khusus (penyederhanaan kompetensi dasar) dapat diunduh di sini:


https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/kompetensi-inti-kompetensi-dasar-pada-kurikulum-2013-pada-paud-dikdas-dan-dikmen-berbentuk-sekolah-menengah-atas-untuk-kondisi-khusus/

Modul pembelajaran spesifik untuk jenjang PAUD dan SD dapat diunduh di sini:
PAUD ---> https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/buku-saku-paud/
SD --> https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/tingkat-sd-modul-belajar-literasi-numerisasi/
sedangkan modul untuk jenjang SMP/SMA/SMK dan sederajat menyusul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun