Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Karena Tidak Ada Listrik, TIK Dihapus dari Kurikulum

21 September 2015   23:34 Diperbarui: 17 Oktober 2015   11:43 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi solidaritasnya bisa dibaca di sini:

http://news.okezone.com/view/2015/09/18/1/21239/aksi-solidaritas-guru-tik/2

Teruslah berjuang kawan kawan guru TIK/KKPI. Jangan menyerah sebelum berperang. Jangan diam dan jelaskan secara akademis, logis dan rasional pentingnya mata pelajaran TIK. Jangan juga kalian tergiur dengan uang. Proyek bimtek memang menggiurkan, tapi itu adalah salah satu cara membungkam guru TIK dan KKPI agar tak berteriak save TIK dan KKPI lagi. Apalagi para aktivisnya sudah diajak ke Bali gratis dengan uang negara. Pastilah nikmat terasa. Padahal mereka dimanfaatkan agar proyek kurikulum 2013 jalan terus dengan tidak memasukkan TIK dan KKPI sebagai mata pelajaran. TIK dialihkan jadi bimbingan TIK. Pesan omjay teruslah berjuang dari apa yang kita bisa. Save TIK dan KKPI harga mati. Kami tidak akan pernah pindah ke lain hati.

Jumat, 18 September 2015 menjadi hari bersejarah bagi perjuangan guru TIK dan KKPI. Save TIK dan KKPI demi generasi emas indonesia terdidik tik dengan baik. Berbagai masukan dan pandangan dari para narasumber yang hadir membuat saya semakin paham bahwa perjuangan itu membutuhkan strategi yg jitu dan rasa kebersamaan yang tinggi. Computer science atau ilmu komputer mungkin bisa menjadi salah satu solusinya. TIK itu memang wajib dipelajari ilmunya. Oleh karena itu materinya harus terus dikembangkan, dan bukan dihapuskan karena tidak adanya listrik. Setiap daerah punya potensi alam yang luar biasa untuk membuat pembangkit listrik sederhana.

Antusias peserta seminar nasional di aula kemendikbud sungguh luar biasa. Saya bersyukur kepada Allah, ternyata perjuangan guru TIK dan KKPI banyak didukung oleh guru mata pelajaran lainnya. Terbukti banyak guru mata pelajaran lain juga ikut hadir dalam seminar nasional kali ini. Mereka juga ikutan mendukung perjuangan Save TIK dan KKPI sebagai bentuk solidaritas. Mereka sangat ingin TIK jadi pelajaran lagi seperti di kurikulum 2006.

Sangat menarik sekali apa yang disampaikan pak Onno W. Purbo bahwa belajar tik itu menarik dan beliau menceritakan pengalamannya mengajar orang papua. Ternyata listrik dan infrastuktur bukanlah kendala penting. Namun ada yg lebih penting, yaitu sumber daya manusianya. lalu pak Onno menunjukkan sebuah alat yang bernama charger untuk digunakan sebagai alat menghidupkan komputer canggih yang ditunjukkan ke layar lebar. Semua peserta memberikan tepuk tangan yang meriah dan ternyata TIK bisa diberikan tanpa listrik dari PLN.

Seorang kawan menuliskan di facebook: "Computer science layak dituangkan dalam materi kurikulum nasional, solusi terbaik biarkan matpel TIK dan KKPI menjadi wadah dan tempat terbaik untuk pengembangan computer science di sekolah dan pendidikan nasional, salam save TIk dan KKpi dari makassar om jay!! Semangat terus pantang menyerah. Om Jay, benar TIK itu harus diajarkan sehingga kami yang bukan guru pengajar TIK tidak harus lagi mengajarkan bagaimana mengirim email, membuat blog. Pengalaman saya mengajar karena saya menggunakan blog sebagai media mereka membuat tugas, atau mengirimkan tugas lewat email jadi harus mengajarkan tata caranya."

 

Supaya lebih lengkap acara seminarnya, bisa dilihat siaran ulangnya di bawah ini:

https://youtu.be/XjeKWElIkkw

Anda bisa ikut mendukung petisi kami di sini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun