Namun, di negara yang begitu setia menyembah para dewi justru kasus kekerasan seksual terhadap perempuan terjadi 90 kali setiap harinya.
Meski demikian, kasus kekerasan seksual yang bahkan berujung kematian nggak ditangani dengan baik.
Pengadilan India masih menangguhkan 100.000 kasus pemerkosaan. Penanganan hukum atas kasus pemerkosaan di India hanya 32%.
Tentu saja ini bertolak belakang dengan betapa setianya penduduk India dalam menyembah pada dewi.
Film super pendek ini mengguncang dunia, membuat marah dan terluka. Sejak kemunculan pertamanya di Youtube pada Maret 2020, telah ditonton lebih dari 16 juta kali.
Film ini merupakan satu dari banyak sekali upaya para sineas dan aktivis berjuang menyuarakan isu kekerasan seksual terhadap perempuan di India, yang juga terjadi di seluruh dunia.
Meskipun ada percakapan dan data yang membuat dunia seakan helpless alias putus asa bagaimana memperjuangkan keadilan, namun film ini juga menunjukkan bahwa kuasa Tuhan akan berlaku.
Itu sebabnya, di saat semua orang nggak lagi percaya kepada atau menyembah Tuhan, masih ada yang tetap percaya bahwa pertolongan Tuhan akan datang.
Bagiku, ini semacam dorongan dan harapan bahwa seburuk dan semarah apapun kondisi ini, kita harus tetap teguh berjuang.
Sebab, berjuang adalah pertanda bahwa kita sedang menjahit pertolongan Tuhan yang datang tanpa kita sadari.
Persaudaraan antar perempuan, dukung mendukung antar perempuan, saling menguatkan antar perempuan, menguatkan mental penyintas, melakukan advokasi, memberikan dukungan dana, hingga menyediakan rumah aman merupakan bagian dari upaya kita dalam menerima pertolongan Tuhan.