Walaupun hidup ini hari demi hari. Namun akan pasti sampai di akhir nanti. @Koes Plus
Masih ingat syair di atas? Anda generasi jadul seperti saya yang masa remajanya tahun 60 - 70 an pasti ingat syair lagu dari grup band legedaris itu.Â
Sengaja saya pinjam sebagai pembuka artikel ini. Maksudnya hanya sekedar mengingatkan betapa hidup kita ini terus merayap walau pelan tapi pasti.Â
Sudah dua Sholat Ied tahun ini hanya bisa dilakukan di rumah bersama suami dan anak lelaki bungsuku yang masih jomblo walau usianya sudah 32 tahun.
Kondisi PSBB masa transisi tidak memungkinkan sholat Idul Adha dilakukan di Mesjid. Apalagi untuk daerah yang masuk kategori zona merah.Â
Keprihatinan dua Hari Raya tahun ini menjadi catatan penting dalam hidup. Pandemic covid 19 ini harus disikapi dengan rasa positif.Â
Sudah dua Hari Raya itu pula, cucu cantikku tidak bisa mudik ke Bandung. Sejak dia berulang tahun awal Maret lalu, saya belum sempat lagi bersua dengannya.Â
Ingat dua hari lalu dalam vidcall, cucu cantikku bilang : "Eyang nanti Inan ke Bandungnya kalau coronanya udah pergi. Eyang yang sabar ya."
Sebuah pesan yang membuat saya semakin merindukannya. Apa yang dikatakannya tentang corona juga gambaran nyata bahwa virus ini memang belum pergi dari dunia kita.Â
Idul Adha ini bagi saya adalah kesepian karena cucu cantikku tidak bisa mudik menemui neneknya dan kakeknya.Â