Mohon tunggu...
Widyan Tril
Widyan Tril Mohon Tunggu... Lainnya - Pribadi

innamal a'malu binniyat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Bangkitkan Pelaku UMKM di Ngawi

17 Desember 2020   19:00 Diperbarui: 17 Desember 2020   19:16 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaku UMKM merupakan salah satu sektor usaha yang terdampak selama masa pandemi. Sifat UMKM yang fleksibel sekaligus sangat vital membuatnya ideal sebagai pendorong perekonomian saat situasi sulit. UMKM merupakan sektor yang terus berjalan ketika krisis moneter menghantam Asia Tenggara (termasuk Indonesia) pada tahun 1997. UMKM adalah cara menciptakan perekonomian yang lebih merata, bahkan di kota kecil dan pedesaan. 

UMKM memungkinkan masyarakat mengakses berbagai produk dan jasa tanpa harus pergi ke area yang lebih besar (toko). Saat pandemi COVID, banyak pengusaha UMKM yang menjual produk yang dibutuhkan masyarakat dengan sistem online sehingga membuat beberapa UMKM cukup kebingungan dalam memasarkan produknya agar menarik dan diminati banyak orang. selain itu, packaging yang awalnya dijual pada pasar langsung dirasa sangatlah biasa dan kurang menarik pada saat akan dijual menggunakan sistem online.

Bila dilihat dari sudut pandang konsumen, sebagian dari mereka berpendapat bahwa beberapa packaging produk yang ada terasa membosankan dan sistem penjualan offline dianggap sudah biasa. Itulah sebabnya mereka tidak lagi membeli produk dari penjual terkait dan memilih untuk membeli produk yang jauh lebih menarik, walaupun berjenis sama dari pemilik usaha lainnya. Hal ini memerlukan adanya inovasi agar dapat meningkatkan penjualan.

Program pengabdian masyarakat (abdimas) ini membahas tentang pengenalan merek sebagai strategi pemasaran dalam kegiatan bisnis. Hal ini dilakukan dengan cara mengedukasi pemilik UMKM menggunakan metode mentoring serta pelatihan menggunakan sistem online. 

Dalam hal ini kami memberikan pelatihan berupa pembuatan design kreatif, pembuatan konten berbasis internet, publikasi serta penggunaan konten. keberhasilan program pengabdian masyarakat ini dilihat dari peningkatan penjualan produk serta penyesuaian terhadap perkembangan teknologi yang diterapkan. Itu diwujudkan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Tahun 2020-2021 kelompok 3 kelas 5D melalui program Pengabdian Masyarakat (abdimas).

Kegiatan pengabdian masyarakat ini selain sebagai tugas dari kampus, hal ini juga menjadi salah satu pengimplementasian apa saja yg telah di peroleh dalam mata kuliah dan juga menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi. Pengabdian Masyarakat ini juga mengembangkan beberapa aspek di dalam pengelolaan UMKM, meliputi aspek teknis/ proses produksi, aspek ekonomi dan pemasaran, aspek SDM. Dilanjutkan dengan pelatihan teknik pengambilan gambar dan penyajian produk UMKM pada marketplace, dan branding. 

"Menurut kami merasa perlu melakukan hal ini (program pengabdian masyarakat), karena sebagai upaya dalam peningkatan penjualan serta memberikan inovasi packaging dari UMKM Kripik Tempe KRISMA yang dianggap sudah biasa dan konsumen menginginkan packaging yang lebih menarik. Selain itu, UMKM juga memiliki kendala dalam mengaskes dan menerapkan teknologi yang efektif dan efisien." Kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Widyan Tri Laksono di Ngawi, 6 Desember 2020.

dok. pribadi
dok. pribadi
Masukan mengenai pengenalan mekanisme strategi pemasaran guna peningkatan penjualan telah mencapai target luaran. Pemilik UMKM Kripik Tempe KRISMA Bapak  Suparaman mengatakan bahwa, "Kami berterimakasih kepada mahasiswa UNIPMA yang melakukan Pengabdian di tempat kami. Dengan adanya kegiatan ini kami merasa terbantu dalam meningkatkan pemasaran produk". 

Setelah dilakukan membuat trobosan baru, produsen menjadi paham dan dapat mengidentifikasi kebutuhan konsumen, menetukan target potensial, mengidentifikasi pesaing, memilih sarana bersaing dan memilih penggunaan media dalam promosi. Selanjutnya, produsen juga telah menggunakan media elektronik sebagai media promosi agar  menjangkau pasar yang lebih luas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun