Mohon tunggu...
WIDYA DARA ARUM PRABANDARI
WIDYA DARA ARUM PRABANDARI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru BK yang hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kepercayaan Diri Siswa dengan Teknik Home Room di SMA Negeri 1 Padamara

31 Januari 2023   14:46 Diperbarui: 31 Januari 2023   15:55 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan mempunyai peran penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Lembaga pendidikan formal yang sistematis seperti sekolah memiliki program bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensinya melalui aspek moral, spiritual, intelektual, emosional dan sosial (Yusuf, 2001). Pengembangan potensi dalam berbagai aspek tersebut menjadi salah satu tujuan utama pendidikan. Proses interaksi antara guru dan siswa atau siswa dan siswa dalam lembaga pendidikan formal seperti sekolah menjadi salah satu hal yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Tidak seluruh interaksi berlangsung seperti yang diharapkan dikarenakan setiap siswa merupakan individu yang memiliki latar belakang lingkungan yang berbeda-beda sehingga karakteristik kepribadian yang dimiliki siswa juga berbeda-beda.

Kepercayaan diri menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi siswa disekolah. Kepercayaan diri merupakan keyakinan bahwa seorang individu mampu menanggulangi suatu masalah dengan situasi terbaik dan dapat memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi orang lain (Ghufron & Risnawati, 2011). Konsep kepercayaan diri pada dasarnya merupakan suatu keyakinan untuk menjalani kehidupan, mempertimbangkan pilihan-pilihan dan membuat keputusan terhadap diri sendiri agar mampu untuk melakukan dan berbuat sesuatu. 

Kepercayaan diri membentuk sebuah sikap yang memungkinkan individu memiliki persepsi positif dan realistis tentang dirinya dan kemampuan yang dimilikinya (Manisha & Agarwal, 2012). Terbentuknya kepercayaan diri pada seorang individu tidak terlepas dari aspek psikologis yang mendukung dalam membangun kepercayaan diri pada seorang individu (Preston, 2007). Aspek-aspek psikologis yang dimaksudkan tersebut yaitu kesadaran diri, niat, berfikir positif dan rasional, serta tindakan.

Tidak hanya aspek psikologis yang mendukung dalam terbentuknya kepercayaan diri seorang individu, juga terdapat dua faktor yang mendukung terbentuknya kepercayaan diri. Faktor- faktor yang mendukung terbentuknya kepercayaan diri seorang individu tersebut yaitu pengalaman pribadi dan pesan sosial (Al-Hebaish & Mohammad, 2012). Pengalaman pribadi yang baik yang dimiliki seorang individu dapat meningkatkan pengembangan kepercayaan diri yang dimilikinya, namun pengalaman kegagalan memiliki efek yang sebaliknya. Kemudian pesan sosial yang 

diterima dari orang lain seperti masyarakat, keluarga, guru, dan teman sebaya penting untuk pertumbuhan kepercayaan diri terutama pesan sosial yang positif.

Siswa sebagai individu dan mahluk sosial yang dihadapkan dengan individu lain yang memiliki latar belakang sosial dan keluarga yang berbeda diharapkan mampu berinteraksi dengan baik dengan rasa kepercayaan diri yang dimiliki. Dengan kepercayaan diri yang baik siswa juga dapat mengaktualisasikan potensi-potensi yang ada didalam dirinya sehingga akan mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. 

Berbagai kecemasan dapat timbul saat siswa berada didalam suatu keadan yang berbeda. Kecemasan yang dialami siswa dalam menghadapi berbagai keadaan sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hakim (2006) bahwa siswa yang mengalami kurang percaya diri merasa cemas ketika menghadapi masalah dan ketika menghadapi ujian, memiliki kelemahan dalam mengikuti pelajaran, gugup ketika harus berbicara di depan banyak orang, sering menyendiri, rendah diri, mudah putus asa, cenderung tergantung pada orang lain, timbul sikap pengecut, dan cemas dalam menghadapi berbagai situasi. Dengan demikian tentunya guru bimbingan dan koseling ikut berperan penting dalam menumbuhkan kepercayaan diri siswa agar proses pendidikan berjalan dengan efektif. Peran yang dapat dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling yaitu memberikan layanan bimbingan kelompok pada siswa yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah.

Layanan bimbingan dan konseling disekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran serta membangun sikap positif yang ada didalam diri mereka. Bimbingan kelompok merupakan salah satu bentuk layanan yang ada didalam bimbingan dan konseling yang sering dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling kepada siswa. Layanan bimbingan kelompok merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat (Prayitno, 2004). Hal ini juga yang dilakukan guru Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Padamara. Tujuan dari layanan bimbingan kelompok ini adalah menunjang perkembangan pribadi, perkembangan sosial, serta perkembangan belajar dan karir siswa (Winkel & Hastuti, 2006). Implementasi layanan bimbingan kelompok disekolah dapat dilakukan dengan berbagai teknik yang ada didalam layanan bimbingan kelompok, salah satu teknik dalam bimbingan kelompok yaitu teknik home room. Pelaksanaan home room disekolah diorganisasikan sebagian besar untuk tujuan bimbingan. Home room merupakan teknik yang paling umum dan sangat sering digunakan serta menjadi satu- satunya media panduan kelompok yang dilaksanakan pada sekolah menengah.

Home room adalah teknik penciptaan suasana kekeluargaan yang digunakan untuk mengadakan pertemuan dengan sekelompok siswa di luar jam-jam pelajaran dalam suasana kekeluargaan, dan dipimpin oleh guru bimbingan dan konseling (Romlah, 2006). Home room dapat dibuat dengan berbagai variasi seperti keadaan dirumah siswa dan periode home room dapat dilakukan setiap minggu di sekolah.

Beberapa tujuan dari pelaksanaan teknik home room yaitu menjadikan siswa akrab dengan lingkungan baru, melatih siswa untuk mampu menerima kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, melatih siswa berpastisipasi dalam kegiatan kelompok, mengembangkan sikap positif dan kebiasaan belajar yang baik ada diri siswa, melatih siswa dalam menjaga hubungan dengan orang lain, serta membantu siswa dalam mengembangkan minat dan keterlibatan dalam kegian ekstrakurikuler.

Pada pelaksanaannya di SMA Negeri 1 Padamara, teknik home room ini guru bimbingan membentuk suasana bimbingan seperti suasana yang terdapat dirumah yaitu suasana nyaman, aman, santai, bebas, dan tanpa ada tekanan. Suasana yang terbentuk diharapkan dapat membuat siswa merasa terlindungi dalam mengikuti bimbingan dan tujuan yang direncanakan dapat tercapai. Home room didefinisikan sebagai sarana untuk menyediakan kontak guru bimbingan dan siswa disebuah sekolah. Ciri-ciri teknik home room adalah bersifat kekeluargaan, bersifat terbuka, bebas, menyenangkan, dan berkelompok. Burns & Wagner (1931) menyatakan bahwa home room merupakan tempat dimana seluruh kepribadian siswa ditampilkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun