Kudus (05/08/2021) Indonesia sudah menjadi sasaran penyalahgunaan dan peredaran ilegal NAPZA. Mencermati peredaran dan perkembangan penyalahgunaan NAPZA saat ini, telah mencapai situasi yang sangat mengkhawatirkan. Korban penyalahgunaan NAPZA di Indonesia semakin bertambah dan sudah merambah pada kalangan masyarakat desa. Oleh sebab itu Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan perintah "Perang Melawan Narkoba".
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan BNN bekerjasama dengan Puslitkes UI Tahun 2017, tentang Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan NAPZA di Indonesia, diketahui bahwa angka prevalensi penyalahguna NAPZA di Indonesia telah mencapai 1,77% atau sekitar 3.376.115 juta orang dari total populasi penduduk (berusia 10 - 59 tahun) (BNN RI, 2018).
Penyalahgunaan dan peredaran gelap NAPZA, sudah menetapkan desa menjadi jalur masuknya barang terlarang. Untuk itu, karena desa menjadi wilayah strategis untuk jalur penyelundupan dan penyebaran penyalahgunaan serta peredaran gelap NAPZA, maka desa harus menjadi garda terdepan untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap NAPZA. Hal ini merupakan persoalan penting bagi masyarakat untuk membantu negara melakukan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap NAPZA (BNN RI, 2018).
Mengetahui hal tersebut, mahasiswi KKN Tim II Undip 2021 memberikan edukasi melalui poster yang berjudul "Jauhi Narkotika dengan Gaya Bebas". Pemberian edukasi ini dilakukan sesuai dengan target SDGs nomor 3.5 yaitu memperkuat pencegahan dan pengobatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan alkohol yang membahayakan. Pemberian edukasi tersebut dilakukan untuk menanamkan pemahaman dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba dan bagaimana cara untuk menghindari nya. Sasaran dari program KKN ke-2 ini adalah warga Desa Honggosoco dan sekitarnya yang membaca poster yang telah di tempelkan ditempat- tempat umum. Penyampaian edukasi dilakukan melalui poster, hal ini dimaksudkan agar tidak menyebabkan kerumunan meningat saat ini angka kejadian Covid-19 belum terkendali.
Penulis : Widya Pasha Citra Sari -- Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing KKN : Mahendra Pudji Utama, S.S., M.Hum.
