Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengasah Citizen Journalism Saat Mudik

14 Agustus 2012   15:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:46 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13449584071611528929

[caption id="attachment_200213" align="aligncenter" width="426" caption="Akun twitter @infomudikllaj"][/caption] Mudik setahun lalu bagi saya terasa masih lekat di ingatan, sepertinya baru kemarin terjadi. Sebuah momen indah meski harus menempuh perjalanan Jakarta-Temanggung selama 16 jam dengan bus malam, padahal di hari normal cukup 10-12 jam saja. Banyak hal terjadi selama perjalanan, dan bagi saya yang suka mengamati kejadian-kejadian sekitar, perjalanan mudik bisa menjadi bahan menarik untuk dibagi lewat media sosial, seperti blog maupun twitter. Setahun lalu saya belum memiliki gadget canggih seperti BB atau smartphone berbasis Android yang kini lazim dimiliki. Namun, dengan keterbatasan ponsel Nokia yang harganya di bawah sejuta rupiah, nyatanya saya masih bisa ber-twitter-ria untuk ikut meramaikan informasi mudik selama perjalanan. Ponsel saya saat itu hanya mampu menangkap sinyal maksimal EDGE dan seringkali terputus sama sekali saat melewati daerah-daerah tanpa sinyal. Tetapi justru itulah seninya, saya jadi asyik menunggu sinyal dan nge-tweet keadaan lalu lintas dalam perjalanan, maka rasa kantuk dan capek pun terkadang hilang. Saya memang tidak memiliki followers banyak, sejak tahun lalu pun jumlahnya hanya di kisaran 70-an pengikut. Namun, bukan berarti tweet saya tidak ada yang peduli. Setiap kali saya menuliskan sesuatu, tidak lupa saya mention ke akun yang khusus dibuat untuk memandu pemudik. Akun-akun tersebut beragam pengelolanya, mulai dari media massa hingga kepolisian. Sebutlah akun @mudikkompas, @infomudikllaj, @mudik_rcti hingga akun ternama @TMCPoldaMetro khusus untuk arus lalu lintas di seputaran Jakarta. Lewat twitter, naluri citizen journalism bisa terasah dengan mengabarkan kondisi teraktual tentang keadaan lalu lintas yang kita lewati. Hal ini dikarenakan akun-akun khusus tersebut tidak melulu mengandalkan anggotanya di lokasi, melainkan memberi kesempatan seluasnya kepada pengguna twitter yang menuliskan laporan singkatnya secara bertanggungjawab. Inilah contoh kicauan saya, pada saat mudik maupun arus balik tahun 2011 silam :

Lalulintas di alun2 sukorejo, kendal, terhambat krn ramai pasar mlm & ratusan penumpang yg menunggu bis malam @mudikkompas

Ternyata tweet tersebut di-RT oleh akun @mudikkompas dan tentu saja bakal lebih banyak pengguna twitter yang membaca. Syukur-syukur bila tweet saya dirasa bermanfaat dan kemudian kembali di-RT oleh pengguna lain. Inilah salah satu sisi manfaat twitter yang dengan cepat mengabarkan suatu keadaan di daerah tertentu, supaya kejadian seperti macet dan kecelakaan bisa dikabarkan oleh pengguna jalan yang akan melewatinya sebagai antisipasi sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun