Semula, saya berniat mengawali artikel ini dengan tertawa "hahahahahahahaha" sepanjang minimal dua paragraf. Tapi saya urungkan niat menyenangkan itu.Â
Ya, awalnya memang saya sempat tergelitik dengan sebuah ide out of the box dari seorang anggota DPR yang mengusulkan agar PT KAI menyediakan gerbong khusus bagi penumpang perokok di rangkaian kereta api jarak jauh.Â
Beliau menganggap perjalanan naik kereta api jarak jauh yang lama dan berjam-jam sangat membosankan dan itulah mengapa dibutuhkan gerbong atau kereta khusus bagi kalangan perokok. Smoking area di dalam kereta api, kira-kira begitu.
Ya semacam kafe berjalan lah. Boleh duduk santuy, nyeruput kopi sambil ngerokok.Â
Bayangan saya sih, mencoba menerjemahkan ide beliau, maka di area kereta makan yang saat ini sudah ada, bakal diperbolehkan merokok.Â
Hmmm, bagaimana Saudara-saudara? Idenya pasti memantik gejolak daya pikir Anda sebagai anggota masyarakat, khususnya pengguna kereta api.Â
Kalau perlu, di gerbong khusus merokok ini ada semacam cerobong asap gede yang mengarah ke udara luar. Jadi nantinya asap para perokok bakal ngebul ke udara. Sungguh kalau bisa direalisasikan maka kereta api bakal kembali ke fitrahnya di masa lampau, karena ada asap mengepul yang mengudara saat berjalan.Â
Benar-benar "the real" kereta api.
Atau kalau perlu kereta panoramic itu atap kacanya dilepas saja. Supaya asap rokoknya bisa leluasa mengudara dan tentunya KAI bakal irit biaya AC karena tidak perlu pendingin ruangan di gerbong ini.
Namanya juga ide dan usul, janganlah dihujat dong. Cukup senyum di kulum saja.Â