Hujan dengan intensitas tinggi mulai rutin menyambangi daerah Jabodetabek beberapa hari ini. Cuaca ekstrem, kata para ahli dan kata media.
Kondisi ini jelas harus diwaspadai. Bagi pengguna kendaraan pribadi, hujan deras bisa berujung pada kemacetan parah khususnya sore hingga malam hari di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Genangan air dan potensi banjir, bisa mengganggu perjalanan dan memperparah kemacetan.
Sementara bagi masyarakat yang beraktivitas menggunakan transportasi umum, hujan pastinya juga tidak menyenangkan. Terutama jika kita sedang dalam perjalanan pergi maupun pulang.
"Naik kereta kan enak, hujan nggak kena macet," ini beneran ada yang bilang gini lho.
Mungkin beliau belum pernah merasakan naik transportasi umum. Maklumlah. Tapi mbok ya sedikit berempati dong, emangnya naik kereta bisa langsung turun depan rumah?
Padahal faktanya, akses menuju ke stasiun dan dari stasiun menuju rumah, bisa jadi harus tetap berjibaku dengan genangan dan macet juga. Banyak penumpang transportasi massal seperti KRL yang menitipkan sepeda motor di dekat stasiun, atau lanjut naik ojek dan angkot menuju rumahnya.
Bahkan saat ini ketika hujan sedang getol-getolnya turun tiap hari, banyak orang yang semula menggunakan kendaraan pribadi kemudian beralih naik transportasi umum seperti KRL, MRT hingga transjakarta karena menghindari macet dan potensi banjir.
Nah gaes, ketika kita bepergian naik transportasi umum di musim hujan, berbagai piranti untuk antisipasi imbas dari hujan harus dipersiapkan sebaik mungkin. Sebaiknya kita siap dengan segala peralatan "perang" agar perjalanan tetap lancar walaupun diwarnai hujan turun.
1. Bawa tas ransel/backpack
"Meski saya perempuan, kalau jalan enakan pakai backpack gini. Bisa muat banyak, bawa macem-macem," ujar seorang rekan.
Yups, tas ransel atau backpack memang praktis untuk yang bepergian naik transportasi umum. Beda dengan yang naik mobil pribadi. Semua barang kebutuhan bisa masuk mobil.