Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Warga Mampu tapi Punya Motor Jadul, Masih Bolehkah Beli Pertalite?

9 Juni 2022   15:28 Diperbarui: 10 Juni 2022   18:52 3554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motor jadul, Astrea Grand bulus 1991 (foto by widikurniawan)

Pemerintah dan Pertamina tengah menggodok mekanisme pembelian BBM bersubsidi jenis solar dan pertalite menggunakan aplikasi MyPertamina. Langkah ini disinyalir akan mampu menyaring pembelian BBM bersubsidi lebih tepat sasaran kepada yang berhak.

Benarkah?

Dari berbagai pemberitaan, kriteria konsumen yang berhak membeli BBM bersubsidi masih dalam tahap pembahasan. Tetapi hal yang telah mengemuka, Pertamina sudah menyatakan tidak akan menggunakan data-data dari Kemensos, tapi berdasarkan validasi setelah registrasi melalui aplikasi digital MyPertamina.

Jadi jika ada yang berpendapat bahwa subsidi ini diberikan berdasarkan kaya atau miskin, ataupun mampu atau tidak mampu, sebenarnya tidak tepat juga. Karena jika terkait bahan bakar kendaraan bermotor, sudah semestinya kriteria yang dilihat adalah besarnya CC kendaraan yang dimiliki serta tahun pembuatan.

Kendaraan mewah ber-CC besar jelas harus dilarang menikmati Pertalite. Tetapi bagi warga mampu yang memiliki kendaraan tua ber-CC rendah bagaimana?

Ambil contoh, Pak Bakrie (bukan nama sebenarnya), dia secara sadar selalu menempatkan diri sebagai warga mampu, walau boleh dibilang ya termasuk kelas menengah pas-pasan. Rumah sudah milik sendiri, kebutuhan tercukupi, tapi gaya hidup sederhana membuat Pak Bakrie hanya cukup memiliki dua buah motor yang terbilang jadul.

Pertama, motor Astrea Grand tahun 1990-an, kedua motor Revo yang ditakuti orang-orang di perkampungan karena mirip ciri khas motor tunggangan para debt collector.

Pak Bakrie memang tipikal orang yang jika sudah memiliki sesuatu barang, akan memakainya hingga barang tersebut tak lagi bisa dipakai. Termasuk dua motor kesayangannya itu. Jadi bagi Pak Bakrie, sepeda motor walau jadul tetaplah sebuah kebutuhan untuk dipakai sehari-hari, bukan untuk semata barang koleksi.

Masalahnya, dengan rencana pembatasan subsidi BBM melalui MyPertamina, muncul berbagai opini yang menyebutkan antara lain bahwa orang-orang seperti Pak Bakrie ini tidak boleh membeli Pertalite. Harus Pertamax gitu lho, secara termasuk warga mampu.

Namun by the way, sepeda motor Astrea Grand dan Revo milik Pak Bakrie tidak cocok untuk minum Pertamax, walau mungkin Pak Bakrie dikasih uang lebih oleh Bu Bakrie untuk bisa membeli Pertamax.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun