Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada Peran Kurir yang Berjibaku di Balik Parcel Lebaran yang Membahagiakan

7 Mei 2021   11:20 Diperbarui: 7 Mei 2021   18:00 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: Pexels.com/Polina Tankilevitch)

Sama seperti lebaran tahun lalu, dan lebaran di tahun-tahun lainnya saat saya tak bisa mudik, mengirim paket parcel lebaran kepada orang tua adalah hal yang biasa saya lakukan. Walaupun nilainya tak seberapa, tetapi kedatangan sebuah paket lebaran bagi orang tua saya bisa berarti lebih.

"Alhamdulillah, bisa ngobatin kangen anak cucu," ungkap Bapak saya.

Jelang lebaran tahun ini pun sama, karena kami sudah meniadakan rencana mudik dari agenda lebaran. Bahkan tiga pekan sebelum lebaran saya sudah berburu barang yang sekiranya cocok untuk menemani lebaran orang tua tahun ini.

Melalui marketplace, saya memesan produk makanan dari sebuah toko yang memiliki label "official". Label ini penting sebagai pertimbangan reputasi yang dapat dipercaya.

Tak butuh lama dari mulai pembayaran hingga paket saya kemudian diproses oleh pihak toko dan kemudian dikirim melalui jasa ekspedisi oleh mereka. Keuntungan dari belanja di marketplace ini pembeli bisa memantau proses barang pesanan melalui aplikasi dan melacak pengiriman paketnya sampai di mana.

Perkiraan tiba ke alamat tujuan adalah tiga hari. Tetapi tiap hari saya merasa harus mengecek via aplikasi sampai di manakah posisi paket tersebut. Hingga hari ketiga paket tersebut ternyata sudah berada di kota tujuan dan dibawa oleh kurir. Tenang hati saya, berarti tak butuh waktu lama lagi orang tua saya bakal menerima kejutan dari anaknya yang sudah mirip Bang Toyip ini.

Tapi, angan-angan saya harus tertunda. Beberapa jam berikutnya status pengiriman paket justru berubah menjadi "dikembalikan ke agen" dengan alasan tidak ada orang di rumah.

Lho piye toh ini? Perasaan sih orang tua saya nggak pernah ke mana-mana, karena sudah sepuh dan memang sedang pandemi, jadi mereka hampir selalu ada di rumah. Lagian kan saya sudah cantumkan nomor telepon, apa si kurir tidak mencoba menelepon?

Saya pun hanya bisa menanti, siapa tahu besoknya barang dikirim kembali. Tapi yang terjadi, sehari berlalu tanpa perubahan status. Gawat kalau gini.

Dua hari paket ngendon di agen saja membuat saya mencoba mencari nomor telepon call centre jasa ekspedisi tersebut. Kepada petugas call centre saya jelaskan baik-baik kronologisnya dan minta supaya paket kembali diantarkan ke alamat tersebut. Tak lupa saya menambahkan nomor telepon alternatif andai terjadi salah input nomor telepon sebelumnya pada saat pengiriman.

Petugas call centre pun sigap menerima keluhan saya dan menjanjikan bahwa paket saya akan kembali diantarkan segera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun